Trump Kembali Ubah Nama Gunung Denali ke McKinley

Gunung Denali, Gunung McKinley--

Anchorage, Alaska – Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump, menandatangani dekrit yang mengubah nama Gunung Denali menjadi Gunung McKinley. Kebijakan ini resmi berlaku 30 hari setelah ditandatangani pada hari pertama masa jabatannya, 20 Januari 2024.

BACA JUGA:Puskesmas Pulau Beringin Cek Kesehatan Siswa Secara Berkala

Gunung Denali, yang memiliki tinggi 6.150 meter, adalah gunung tertinggi di Amerika Serikat. Nama "Denali," berasal dari bahasa suku asli Alaska, berarti "tinggi." Namun, nama ini sempat berubah menjadi McKinley pada akhir abad ke-19 sebagai penghormatan kepada Presiden ke-25 Amerika Serikat, William McKinley.

BACA JUGA:Harga Getah Karet di OKU Selatan Tak Stabil, Petani Mengeluh

Nama McKinley sebelumnya dikembalikan menjadi Denali oleh Presiden Barack Obama pada masa pemerintahannya, menandai penghormatan terhadap sejarah dan budaya lokal Alaska. Namun, Trump, yang dikenal sering membatalkan kebijakan pendahulunya, mengembalikan nama McKinley sebagai bentuk penghormatan terhadap presiden yang dianggap memiliki warisan besar.

BACA JUGA: Cegah Stunting, Dinas PPKBPPPA Berikan Penyuluhan Pencegahan Pernikahan Usia Dini

Keputusan ini menuai kritik dari sejumlah pihak, termasuk senator Republik dari Alaska, Lisa Murkowski, yang secara tegas menentang perubahan tersebut. "Nama Denali mencerminkan budaya dan sejarah asli Alaska," ujar Murkowski.

BACA JUGA: Polri, TNI, dan Pemdes Sinergi Amankan Acara Ngaben Warga Hindu di Karang Agung

William McKinley dikenal sebagai presiden yang mengakhiri kekuasaan mutlak parlemen dan memperkuat peran eksekutif. Ia juga mempromosikan kebijakan proteksionis untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. McKinley tewas setelah ditembak pada 1901 saat sedang mempersiapkan kampanye untuk masa jabatan kedua.

BACA JUGA:Razia Kendaraan Malam Minggu, Satlantas Polrestabes Palembang Tindak 63 Pelanggar, Sadar Keselamatan Lalu Lint

Mausoleum McKinley yang megah kini berdiri di Canton, Ohio, tempat ia dimakamkan bersama istrinya, Ida. Trump, yang kerap membandingkan dirinya dengan presiden-presiden besar Amerika, tampaknya ingin mengukir jejak serupa dalam sejarah.

BACA JUGA:Kunjungan Bersejarah, Presiden Prabowo Sambangi Gedung Parlemen India

Namun, keputusan ini kembali memicu perdebatan mengenai penggunaan simbol-simbol nasional untuk kepentingan politik. Sementara nama Gunung Denali terus menjadi simbol kebanggaan bagi penduduk asli Alaska, perubahan ini menggarisbawahi bagaimana sejarah sering menjadi medan persaingan ideologi. (dst)

Tag
Share