Dinas Ketahanan Pangan OKU Selatan Kembali Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasaran
Pemerintah Kabuten (Pemkab) OKU Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketpang) secara rutin di dalam 1 pekan melakukan pemantauan ke pasar saka selabung. Sabtu, 14 Desember 2024. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIANOKUSELATAN.ID - Guna memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok Pemerintah Kabuten (Pemkab) OKU Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketpang) secara rutin di dalam 1 pekan melakukan pemantauan ke pasar saka selabung. Sabtu, 14 Desember 2024.
Kegiatan itu dilakukan oleh petugas khusus dari Dinas Ketahanan Pangan OKU Selatan yang diselenggaran setiap akhir pekan dengan mendatangi pusat perbelanjaan dikalangan pasaran.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan OKU Selatan Ir. Taufikurrahman mengatakan bahwa sejauh ini harga bahan pokok di OKUS cenderung masih stabil. Meskipun ada beberapa komoditi yang mengalami penurunan dan kenaikan harga.
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Lakukan Kaji Tiru MPP ke Kota Metro Lampung
BACA JUGA:Harga Cabai di OKUS Jelang Nataru meroket
"Untuk harga bawang merah dan cabai merah keriting saat ini sudah mulai cenderung turun," terangnya.
Namun untuk kebutuhan lain seperti minyak goreng curah, beras premium, gula pasir dan lainnya masih terbilang stabil karena tidak ada lonjakan harga.
Selanjutnya, harga ikan, udang basah, tahu mentah, tempe, mi kering instan masih seperti biasa.
Ia menambahkan, guna melakukan intervensi harga pihaknya juga terus melakukan pemantauan agar harga kebutuhan pokok terus terpantau.
BACA JUGA:Jelang Natal dan Tahun Baru Kasat Pol PP, Himbau masyarakat Jaga kondusifitas
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Suku Kisam , Menelusuri Jejak Leluhur dan Tradisi Unik di OKU Selatan
"Pemantauan ini dilakukan secara rutin setiap akhir pekan, karena memang ada tugas khusus yang mendata harga kebutuhan pokok dipasar," bebernya.
Untuk saat ini diperkirakan belum ada kemungkinan untuk kenaikan harga pokok, karena memang terbilang belum ada lonjakan permintaan.
"Biasanya kalau banyak permintaan yang membuat naik harga, terus juga barang susah didapat, kalau sekarang masih normal," tandasnya. (Dal)