Kementerian ATR/BPN Sediakan Lahan untuk Program 3 Juta Rumah, Siapkan 1,3 Juta Hektare Tanah
Foto: Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional.--
JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mendukung penuh program pemerintah dalam penyediaan tanah untuk kepentingan pembangunan, termasuk untuk program 3 Juta Rumah. Hal ini disampaikan oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, dalam acara Program 3 Juta Rumah: Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat pada Jumat (8/11/2024) di Menara Bank Tabungan Negara, Jakarta.
Menteri Nusron menjelaskan bahwa Kementerian ATR/BPN telah mengidentifikasi sekitar 1,3 juta hektare tanah yang berpotensi menjadi tanah idle atau telantar, yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan. Namun, tidak semua tanah tersebut dapat digunakan untuk perumahan, karena sebagian akan dialokasikan untuk kepentingan lainnya, seperti transmigrasi atau pertanian. “Kami sedang menghitung dan mengumpulkan lahan yang berpotensi menjadi idle, jumlahnya sekitar 1,3 juta hektare, namun tidak bisa semuanya untuk perumahan,” jelas Menteri Nusron.
Proses Identifikasi Tanah Telantar
Menurut Menteri Nusron, ATR/BPN telah melakukan identifikasi tanah telantar yang berpotensi digunakan untuk pembangunan. Tanah-tanah yang dapat dinyatakan sebagai tanah liar adalah yang telah habis masa Hak Guna Bangunan (HGB)-nya dan tidak diurus atau dibayar pajaknya oleh pemiliknya. “Untuk tanah yang dinyatakan liar, persyaratannya adalah 2 tahun setelah HGB-nya habis dan tidak mengurus perpajakan. Kami sedang menyusun peraturan agar keputusan ini bisa dikeluarkan 6 bulan setelah masa Hak Guna Usaha (HGU)-nya habis,” ungkap Nusron.
Kebijakan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD)
Menteri Nusron juga menegaskan pentingnya menjaga keberadaan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD). Ia menambahkan bahwa meski ada potensi tanah yang tersedia di Pulau Jawa, hal itu masih memerlukan pengecekan unsur tata ruang. “Jika lahan yang dimanfaatkan untuk perumahan masuk dalam kategori LSD, maka pembangunannya harus diganti dengan membuka sawah di lahan lain. Ini untuk menjaga ketahanan pangan,” jelasnya.
Dukungan Program 3 Juta Rumah
Dalam kesempatan ini, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, meminta dukungan berbagai pihak untuk kelancaran program 3 Juta Rumah untuk Rakyat. Ia mengapresiasi Kementerian ATR/BPN yang telah menyediakan potensi lahan idle untuk program ini. "Kami mohon dukungan agar program ini berjalan lancar, dalam dua minggu terakhir saya sudah bertemu dengan Jaksa Agung dan Menteri Nusron terkait penyediaan lahan,” ujar Maruarar.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, serta pejabat lainnya dari Kementerian ATR/BPN, termasuk Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, dan Direktur Pengendalian Pemanfaatan Ruang, Aria Indra Purnama.
Melalui langkah-langkah ini, Kementerian ATR/BPN berupaya mendukung tercapainya target pembangunan rumah untuk masyarakat dengan menyediakan lahan yang sesuai untuk berbagai kepentingan pembangunan. (rel)