Kurikulum Deep Learning Gantikan Kurikulum Merdeka
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti. -Foto: @abe_mukti-Instagram.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memberikan sinyal mengenai perubahan besar dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, yaitu penggantian Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Deep Learning. Wacana tersebut tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen, yang penasaran dengan konsep baru ini.
Menurut Abdul Mu'ti, Kurikulum Deep Learning dirancang untuk memperdalam pemahaman siswa dengan pendekatan yang lebih mendalam serta menekankan keterlibatan aktif. Kurikulum ini akan memiliki tiga pilar utama, yaitu Meaningfull Learning, Joyfull Learning, dan Mindfull Learning, yang bertujuan menciptakan suasana belajar yang lebih bermakna, menyenangkan, dan mendalam bagi siswa.
BACA JUGA:Trump Comeback: Kalahkan Kamala Harris dan Rebut Kemenangan Pilpres AS 2024
BACA JUGA:Eks Menkominfo Budi Arie Setiadi Siap Diperiksa terkait Judi Online di Komdigi
Mendikdasmen menjelaskan bahwa perubahan kurikulum ini bukan sekadar pergantian nama, tetapi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendekatan utama Kurikulum Deep Learning adalah mengurangi volume materi yang harus dipelajari, namun dengan fokus pada eksplorasi yang lebih mendalam terhadap topik-topik tertentu.
Pilar-Pilar Kurikulum Deep Learning
Meaningfull Learning
Pilar ini mendorong siswa untuk memahami alasan di balik materi yang mereka pelajari. Siswa akan diajak untuk mengetahui mengapa materi tersebut penting dan bagaimana penerapannya di kehidupan nyata. Guru berperan sebagai fasilitator untuk membantu siswa menghubungkan pelajaran dengan dunia nyata.
BACA JUGA:Kepala BPKP Ingatkan Kepala Daerah: Jangan Main-main dengan Anggaran, Jaksa Agung Siap Bertindak
BACA JUGA:Rakornas di Bogor: Prabowo Ajak 5.360 Pejabat Pempus dan Pemda Efisiensi Anggaran
Joyfull Learning
Joyfull Learning bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus mendalam. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa tidak hanya merasa senang, tetapi juga benar-benar memahami materi yang dipelajari.
Mindfull Learning
Pilar terakhir ini berfokus pada keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Metode Mindfull Learning memberi ruang bagi siswa untuk terlibat langsung melalui diskusi, eksperimen, dan eksplorasi, sambil memperhatikan perbedaan kebutuhan dan potensi masing-masing siswa.
Dengan tiga pilar ini, Kurikulum Deep Learning diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan menciptakan generasi yang lebih kritis, kreatif, serta siap menghadapi tantangan masa depan.