Meningkatkan Akses Keuangan: Keberhasilan Layanan BRILink di Muratara

harianokuselatan.bacakoran.co, Layanan BRILink semakin mendapatkan perhatian di Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan. Kemudahan akses dan keberadaan layanan yang dekat dengan masyarakat menjadi alasan utama masyarakat memilih transaksi perbankan melalui BRILink.

Dengan BRILink, nasabah dapat mengakses berbagai layanan perbankan tanpa harus datang langsung ke kantor cabang. Layanan ini merupakan hasil kerjasama antara Bank BRI dan agen-agen perbankan lokal, yang menawarkan solusi praktis untuk transaksi finansial.

Elda, salah satu warga Rupit yang diwawancarai pada Senin (21/10), mengungkapkan bahwa BRILink telah memberikan manfaat signifikan bagi banyak nasabah, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari pusat kota. "Melalui BRILink, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi seperti setor tunai, tarik tunai, transfer antarbank, pembayaran tagihan, hingga pembelian pulsa dan token listrik," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan BRILink karena layanan ini lebih efisien. "Nasabah tidak perlu lagi mengantri di bank. Di BRILink, transaksi bisa dilakukan dengan cepat dan biaya administrasi yang terjangkau," tambahnya.

Selain memberikan kemudahan bagi nasabah, layanan BRILink juga berkontribusi pada peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Apriyadi, salah satu agen BRILink di Kabupaten Muratara, menjelaskan bahwa banyak agen BRILink yang tersebar di berbagai desa, berfungsi sebagai perpanjangan tangan BRI untuk mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat pedesaan. "Dengan menjadi agen BRILink, saya bisa mendapatkan penghasilan tambahan sambil membantu warga sekitar untuk bertransaksi," katanya.

Keuntungan lain dari layanan BRILink adalah fleksibilitas waktu operasional. Agen BRILink biasanya buka lebih lama dibandingkan dengan kantor bank konvensional, sehingga nasabah dapat bertransaksi di luar jam kerja bank. "Ini sangat membantu, terutama bagi para petani dan pedagang yang sering tidak memiliki waktu di pagi hari untuk ke bank," tutup Apriyadi. (Win)