Mantan Pemimpin Sony Interactive: Kreativitas Industri Video Game Kian Menurun karena Fokus Monetisasi
Alasan Mantan Pemimpin Sony Interactive Sebut Kreativitas Industri Video Game Menurun.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID - Shawn Layden, mantan pemimpin Sony Interactive Entertainment (SIE) yang juga pernah menjabat sebagai bos PlayStation, baru-baru ini mengkritik arah industri video game saat ini.
Menurutnya, kreativitas dalam pengembangan game semakin merosot, salah satunya karena banyak publisher yang terlalu fokus pada monetisasi. Layden mengungkapkan pandangan ini dalam sebuah forum di acara Gamescom Asia, menyampaikan kekhawatirannya terhadap pola pikir bisnis yang kini mendominasi industri ini.
Kreativitas Tergerus Biaya Produksi yang Melambung
Layden mengungkapkan bahwa biaya produksi game kini bisa mencapai ratusan juta dolar, mengurangi minat publisher untuk bereksperimen. Saat ini, keputusan penerbitan lebih sering didasarkan pada pertanyaan tentang skema monetisasi dan potensi keuntungan berkelanjutan, berbeda dengan masa lalu di mana fokus utama adalah kesenangan dan nilai hiburan dari game itu sendiri.
"Dulu, saat mengembangkan game, kami hanya bertanya apakah game ini menyenangkan. Jika jawabannya iya, proyek itu akan mendapat lampu hijau," ungkap Layden.
Dia mencatat bahwa beberapa game besar PlayStation, seperti Horizon: Forbidden West dan The Last of Us Part 2, menghabiskan lebih dari $200 juta untuk pengembangan, di luar biaya pemasaran.
Akibatnya, banyak publisher sekarang lebih suka mengembangkan sekuel atau tiruan game yang terbukti sukses daripada mengambil risiko dengan ide baru.
Game Indie Menjadi Penerang
Meskipun mengkritik tren ini, Layden mengapresiasi keberadaan game indie sebagai salah satu "penerang" dalam industri. Game indie masih mampu menawarkan kreativitas yang tidak dibatasi oleh tuntutan keuntungan besar.
Namun, Layden juga menyayangkan hilangnya game kelas menengah yang dulu mengisi ruang antara game blockbuster dan indie, yang pernah digarap oleh publisher seperti THQ dengan anggaran lebih rendah namun ide-ide yang inovatif.
Tren ini juga terlihat dari rilisan PlayStation dalam beberapa tahun terakhir, di mana mereka lebih memilih game besar seperti Uncharted 4, sementara game yang lebih unik seperti The Last Guardian dan Fat Princess Adventures semakin jarang muncul.
Layden menyimpulkan bahwa, di tengah tuntutan monetisasi dan peningkatan biaya, industri ini harus menemukan keseimbangan agar tetap bisa menghasilkan game yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga inovatif dan menghibur bagi konsumen.(arl)