8 Hari Pencarian, Jasad Pendaki Gunung Rinjani Ditemukan di Dasar Jurang Sedalam 500 Meter

Pencarian pendaki asal Jakarta yang jatuh di Gunung Rinjani akhirnya membuahkan hasil usai 8 hari pencarian berkat pengerahan alat drone thermal. -Foto: Dok Kantor SAR Mataram.-

LOMBOK, HARIANOKUSELATAN.ID - Setelah delapan hari pencarian, jasad pendaki Gunung Rinjani asal Jakarta Pusat, Kaifat Rafi Mubarok (16), akhirnya ditemukan tewas di dasar jurang sedalam 500 meter. Rafi ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dengan bantuan drone thermal dari Kantor SAR Mataram.

 

Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, menyatakan bahwa korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup, dengan salah satu tangannya menutupi kepala dan masih mengenakan pakaian lengkap. Lokasi penemuan berada di area bebatuan dekat Pelawangan Sembalun, ratusan meter dari lokasi yang disebutkan oleh saksi mata, yakni teman korban.

 BACA JUGA:Gelar OTT di Kalsel, KPK Amankan Uang Lebih dari Rp 10 Miliar

BACA JUGA:Viral, Bansos Ibu Hamil Dipotong Oknum di Desa Citeureup, Bandung

Fokus utama Tim SAR saat ini adalah evakuasi, yang diperkirakan memerlukan waktu cukup lama karena medan yang terjal dan kondisi cuaca yang tidak menentu. "Proses evakuasi harus dipersiapkan dengan matang untuk memastikan keselamatan dan kelancaran," ujar Wahyu.

 

Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Oesman, menambahkan bahwa korban ditemukan pada pukul 10.30 WITA setelah drone thermal mendeteksi titik panas di sekitar lokasi terakhir terlihat. “Korban ditemukan di kedalaman 500 meter, cuaca cerah saat itu sehingga memudahkan proses pencarian,” ungkap Niko.

 BACA JUGA:Kasus Pembubaran Diskusi FTA di Kemang: Polisi Bekuk Sembilan Pelaku, Masih Memburu Pelaku Lainnya

BACA JUGA:Telkom Group Perkuat Digitalisasi Maritim Indonesia Dengan Manfaatkan Satelit Merah Putih 2

Hingga sore ini, proses evakuasi masih berlangsung. Mengingat medan yang sangat terjal, pengangkatan jasad korban menjadi tantangan tersendiri. Jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB di Kota Mataram untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

Pencarian korban dimulai sejak 30 September 2024 dan sempat diperpanjang setelah seminggu tidak membuahkan hasil. Berkat upaya gigih Tim SAR Gabungan, korban akhirnya ditemukan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan