Analisis Token EIGEN: Kontroversi dan Pertimbangan untuk Investor
Kontroversi dan Pertimbangan untuk Investor.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID - Token EIGEN baru saja diluncurkan pada 1 Oktober 2024 dan langsung menarik perhatian dengan listing di sejumlah bursa besar seperti Binance, Kraken, OKX, dan Uniswap.
Memulai debutnya dengan harga US$3,90, token ini mencapai puncak di US$4,53 sebelum stabil di sekitar US$3,99.
Meskipun tampak stabil, EIGEN tidak luput dari kontroversi yang membuat banyak investor mempertimbangkan apakah akan mempertahankan atau melepas token ini.
Peluncuran Token EIGEN
Pada tanggal tersebut, Eigen Foundation secara resmi meluncurkan token EIGEN sebagai bagian integral dari ekosistem EigenLayer yang berjalan di atas jaringan Ethereum.
Peluncuran ini membuka peluang bagi pengembang dan komunitas untuk menciptakan layanan terdesentralisasi yang memanfaatkan aset yang di-staking, memperkuat keamanan dan ekosistem secara keseluruhan. Fleksibilitas EIGEN memungkinkan token ini diperdagangkan, ditransfer, atau di-staking, memberikan berbagai opsi bagi pengguna untuk terlibat aktif.
BACA JUGA:Warga Rusia Pelaku Bobol ATM Bank Dihukum 1 Tahun Penjara
BACA JUGA:Harga Emas di OKU Selatan Tembus Rp 8 Juta per Suku, Investasi Kian Menguntungkan
Dengan hadirnya EIGEN, pengembang dapat membangun layanan yang disebut Actively Validated Services (AVSs), yang berperan dalam diversifikasi penggunaan serta pengamanan layanan yang terhubung ke EigenLayer.
Selain itu, diperkenalkan insentif programatik untuk memberikan reward bagi staker dan operator yang mendukung AVS, serta peluncuran AVS baru dengan lapisan keamanan tambahan seperti intersubjective slashing.
Kontroversi di Sekitar EIGEN
Di balik potensi besar EIGEN, muncul sejumlah kontroversi. Salah satunya adalah kabar mengenai tekanan jual dari Justin Sun, pendiri Tron, yang disebut-sebut sebagai salah satu penerima airdrop terbesar token EIGEN.
Berdasarkan data on-chain, Justin Sun dilaporkan menjual sekitar 5,37 juta token EIGEN senilai US$21,66 juta dalam 24 jam setelah peluncuran, dengan harga rata-rata US$4,03 per token. Penjualan besar-besaran ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor tentang potensi tekanan jual lebih lanjut dari penerima airdrop besar lainnya.
Sebuah tweet dari peneliti kripto EmberCN (yang kini telah dihapus) mengungkap bahwa token yang diterima Justin Sun dalam airdrop tersebut dipindahkan langsung ke Binance setelah ditransfer dari HTX (sebelumnya dikenal sebagai Huobi).
Meskipun HTX membantah adanya hubungan antara Justin Sun dan dompet tersebut, berita ini tetap memberikan dampak negatif terhadap sentimen pasar.
Kontroversi ini mengingatkan pada kasus serupa saat peluncuran token Celestia, di mana investor awal mendapatkan reward dari staking yang tidak terkunci, menyebabkan token TIA jatuh hingga 75% sejak Februari.
BACA JUGA:Bank Federal Terkemuka Jerman LBBW Menggandeng Bitpanda untuk Penyimpanan Aset Kripto
BACA JUGA:Undian Grand Prize Bank SumselBabel Periode 2023 Sukses Digelar
Ada kekhawatiran bahwa hal serupa dapat terjadi pada EIGEN jika tidak ada transparansi lebih lanjut mengenai alokasi token dan mekanisme staking untuk investor awal.
Analisis Harga EIGEN
Saat ini, harga token EIGEN mengalami koreksi setelah apresiasi signifikan pada hari peluncuran. Dari harga puncak US$4,53, kini turun ke sekitar US$3,57. Meskipun demikian, koreksi ini masih dianggap wajar mengingat kenaikan sebelumnya.
Beberapa analis percaya bahwa EIGEN berpotensi mengikuti jejak token DeFi lainnya yang mampu menjaga stabilitas setelah peluncuran.(arl)