Warga Sungai Sodong Mesuji OKI Minta Perusahaan Hentikan Replanting

Warga Desa Sungai Sodong Mesuji sampaikan Orasi, perusahaan hentikan replanting di areal perkebunan. -Foto: Dokumen/Sumeks.co.-

KAYUAGUNG, HARIAN OKU SELATAN - Sejumlah warga Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), menggelar orasi mendesak PT Sumber Wangi Alam (SWA) untuk menghentikan kegiatan replanting di areal perkebunan seluas 633 hektar.

Orasi ini dilaksanakan pada Senin, 27 Mei 2024, dan didukung oleh puluhan warga desa tersebut.

Warga mengklaim bahwa lahan tersebut adalah milik mereka dan telah cukup lama mengikuti kebijakan perusahaan tanpa perlawanan. Salah satu perwakilan warga mengatakan, pihaknya sebagai warga sudah cukup mengikuti perusahaan, jadi jangan sampai kegiatan ini diulang lagi.

Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto SH SIK melalui Kabag Ops, Kompol Abdul Rahman SH, menyatakan bahwa situasi di lokasi perusahaan PT SWA saat ini masih kondusif meskipun terjadi penyampaian orasi oleh warga. "Saat ini kondisi masih kondusif dan personel masih standby," ucapnya.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa sejumlah pekerja perkebunan PT SWA diduga ditembaki oleh sekelompok orang tidak dikenal saat melakukan aktivitas replanting pada Minggu malam, 26 Mei 2024.

BACA JUGA:60 Panwascam se-Kabupaten OKU Timur Dilantik

BACA JUGA:Petugas Temukan 4 Korban Hanyut Akibat Banjir

Peristiwa ini menyebabkan para pekerja menyelamatkan diri. Kapolres OKI menyatakan, mengenai hal adanya penembakan di areal perkebunan PT SWA tadi malam, kita masih melakukan pengecekan.

Manager Perkebunan PT SWA, William Herland Manik, mengungkapkan bahwa para pekerja mengalami serangan tiba-tiba saat sedang melakukan aktivitas replanting.

"Saat pekerja lagi di lokasi melakukan aktivitas replanting tiba-tiba ada sekelompok orang yang tidak dikenal di Desa Sodong menembaki pekerja kami," katanya.

Akibat insiden tersebut, perusahaan memutuskan untuk mundur sementara dari lokasi karena khawatir akan keselamatan pekerja.

William juga menjelaskan bahwa dari suara yang terdengar, senjata yang digunakan kemungkinan besar adalah senjata laras panjang.

"Dari suaranya sepertinya senjata mereka semua laras panjang. Suaranya benar-benar kencang semua," ucapnya.

Pihak perusahaan berharap agar polisi dapat menindak tegas para pelaku dan mengusut kepemilikan senjata yang digunakan untuk intimidasi.

BACA JUGA:Kerusakan Rumah Akibar Banjir Bakal Diperbaiki Melalui Program Bedah Rumah

BACA JUGA:Bantuan Untuk Bencana Segera Disalurkan

"Sebenarnya hal seperti itu segera ditindak, ini jelas perbuatan melawan hukum. Siapa mereka kok bisa melakukan teror kepada pekerja kebun," tambah William.

Dalam video yang viral sebelumnya, sejumlah preman terlihat menenteng senjata tajam dan mengancam pekerja perkebunan di Desa Sodong. Para preman tersebut meminta agar pekerja meninggalkan desa jika tidak ingin menjadi korban.

Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan patroli rutin dan pengecekan di lokasi untuk memastikan keamanan.

"Yang jelas sejumlah personel masih di lokasi perkebunan. Kita belum bisa memberikan penjelasan detail karena masih dilakukan pengecekan terkait peristiwa itu," jelas Kabag Ops Kompol Abdul Rahman SH. (seg)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan