Developer Ghost Story Games Ungkap Detail Terbaru soal Game Judas
HARIANOKUSELATAN.ID – Setelah lama dinanti, Ghost Story Games akhirnya membagikan sejumlah informasi terbaru mengenai perkembangan game Judas, proyek ambisius dari Ken Levine yang dikenal sebagai kreator seri legendaris BioShock. Sejak pertama kali diumumkan, game ini langsung menyedot perhatian para gamer karena menjadi karya terbaru Levine setelah absen merilis game baru sejak 2014.
Melalui postingan terbaru di blog PlayStation, Ghost Story Games mengungkap sejumlah detail yang menunjukkan bagaimana Judas dibangun dengan pendekatan narasi yang sangat dinamis dan dunia yang jauh lebih hidup dibandingkan BioShock.
BACA JUGA:Skutik Jadi Raja di Indonesia, Motor Bebek dan Sport Kian Sepi Peminat
BACA JUGA:Kok Bisa Isuzu Panther di Aceh Masih Nyala Usai Kebanjiran 10 Jam?
Narasi Dinamis Jadi Pondasi Utama
Lead Narrative Designer Judas, Drew Mitchell, menjelaskan bahwa inti dari desain game ini berada pada konsep narasi dinamis. Pendekatan ini disebut terinspirasi dari hubungan ikonik dalam seri BioShock, seperti Big Daddy & Little Sister maupun Booker DeWitt & Elizabeth.
Namun, Mitchell menegaskan bahwa Judas memiliki karakteristik unik yang tidak dimiliki game-game terdahulu buatan Levine. Perbedaan paling kentara dapat dilihat langsung dari judulnya.
Jika di BioShock tokoh seperti Booker dan Jack digambarkan sebagai sosok “asing” — sama seperti pemain yang baru pertama kali memasuki dunia tersebut — maka Judas adalah penduduk asli kapal Mayflower. Ia memiliki kepribadian yang jelas, bersuara lantang, dan terhubung erat dengan peristiwa-peristiwa penting yang menggerakkan jalan cerita sejak awal permainan. Ini memberikan sensasi bermain yang lebih personal, karena pemain tidak lagi berperan sebagai outsider, melainkan bagian dari konflik dunia Judas.
BACA JUGA:Bocoran spesifikasi Xiaomi 17 Ultra, kameranya berkurang satu
BACA JUGA:Circle to Search bisa deteksi SMS penipuan di HP Android
Mayflower, Dunia yang Hidup dan Terus Berubah
Salah satu perubahan besar yang diusung Judas terletak pada lingkungannya. Berbeda dengan Rapture maupun Columbia—dua kota ikonik dalam BioShock yang sejak awal dibangun untuk menjadi dunia statis—kapal Mayflower digambarkan sebagai tempat yang terus berkembang dan berevolusi.
Art Director Judas, Nathan Phail-Liff, mengungkapkan bahwa Mayflower awalnya dirancang sebagai kapal dengan desain fungsional dan sederhana. Namun seiring perjalanan waktu, konflik antar kelompok penghuni kapal membuat tampilan Mayflower berubah drastis. Setiap area memiliki identitas visual yang berbeda, yang mencerminkan status sosial, sejarah konflik, hingga nilai-nilai masing-masing kelompok.
Beberapa area yang disebutkan antara lain:
• VIP Pilgrim Quarters
Area ini tampak mewah, dilengkapi langit-langit yang tinggi, pencahayaan terang, serta jendela besar yang menunjukkan lingkungan kelas atas.
