Brussels Bahas Rekonstruksi dan Keamanan Gaza Pascaperang
Brussels: Lebih dari 60 delegasi bertemu untuk membahas rekonstruksi, keamanan, tata kelola Jalur Gaza, serta reformasi Otoritas Palestina. Pertemuan tersebut digelar pada Kamis (20/11/2025) di Brussels, dilansir dari AP News.
Pertemuan Kelompok Donor Palestina ini dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi. Pertemuan berfokus pada reformasi yang tercantum dalam rencana perdamaian AS yang disetujui Dewan Keamanan PBB, Senin (17/11/2025).
Otoritas Palestina, yang mengelola wilayah semi-otonom di Tepi Barat yang diduduki Israel, berupaya mengambil peran dalam pengelolaan Gaza pascaperang. Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa menekankan pentingnya menyatukan pemerintahan di Palestina.
Mustafa mengatakan, satu hukum dan satu administrasi adalah satu-satunya jalan menuju stabilitas. Ia juga meminta Israel membiayai sebagian besar rekonstruksi Gaza.
Uni Eropa, sebagai pendukung finansial terbesar Otoritas Palestina, berharap Otoritas Palestina dapat mengelola Gaza setelah reformasi besar-besaran. Namun, Amerika Serikat menuntut reformasi terlebih dahulu, sementara Israel menolak peran Otoritas Palestina di Gaza.
Pertemuan di Brussels ini tidak bertujuan mengumpulkan dana, yang akan dikumpulkan melalui acara terpisah di Mesir. UE berencana melatih 3.000 polisi Palestina, dengan Prancis menyumbang 100 petugas untuk misi tersebut.
Kepala kebijakan luar negeri UE, Kaja Kallas mengatakan, Palestina harus memimpin proses rekonstruksi. UE ingin merekrut dari sekitar 7.000 polisi Gaza sebelumnya yang dibayar Otoritas Palestina dan menyelenggarakan program pelatihan
