Projo Akan Ganti Logo Tanpa Pakai Lagi Siluet Wajah Jokowi
Ketum Projo, Budi Arie Setiadi, menegaskan organisasinya bakal mengubah logo siluet Jokowi agar tak dianggap mengkultuskan tokoh. -Foto: Disway.id/Candra Pratama.-
JAKARTA - Organisasi relawan pendukung Presiden ke-7 RI, Pro Jokowi (Projo), berencana melakukan perubahan besar terhadap identitas organisasi, termasuk mengganti logo yang selama ini menampilkan siluet wajah Joko Widodo (Jokowi).
Langkah ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, dalam Kongres III Projo yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2025).
BACA JUGA:Budi Arie Terpilih Kembali Pimpin Projo, Isyaratkan Arah Baru ke Partai Gerindra
BACA JUGA:Derby Sumsel Berakhir Imbang 1-1, Sumsel United dan Sriwijaya FC Harus Puas Berbagi Poin
Hilangkan Unsur Kultus Individu
Budi Arie menjelaskan, perubahan logo menjadi bagian dari upaya transformasi organisasi agar Projo tidak lagi dipersepsikan terpusat pada sosok tertentu.
“Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan ada kultus individu,” ujarnya di sela kongres.
Saat ini, logo Projo menampilkan siluet wajah Presiden Jokowi, yang selama ini menjadi simbol kuat dukungan organisasi tersebut sejak awal berdiri. Namun, usai kongres ini, rencana penghapusan siluet Jokowi dari logo akan mulai diwujudkan.
“Projo sedang memasuki babak baru. Kita akan mentransformasikan diri menjadi organisasi yang lebih independen dan adaptif terhadap tantangan zaman,” tambah mantan Menteri Koperasi dan UKM itu.
BACA JUGA:Garuda Muda Bidik Kemenangan Perdana atas Zambia dan Brasil di Piala Dunia U-17
BACA JUGA:Sekolah Rakyat Hadir untuk Keluarga Miskin, Tiga Daerah Sumsel Jadi Prioritas
Fokus pada Persatuan Nasional dan Tantangan Baru
Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa transformasi organisasi bukan berarti Projo akan berubah menjadi partai politik. Menurutnya, langkah ini lebih pada penyesuaian visi dan misi setelah dua periode mengawal pemerintahan Presiden Jokowi.
“Tugas Projo mengawal Pak Jokowi sudah selesai dua periode. Sekarang kita menghadapi tantangan baru, baik dari sisi geopolitik maupun kondisi global yang tidak mudah,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa persatuan nasional kini menjadi prioritas utama perjuangan Projo.
“Kita harus memperkuat semangat kebangsaan dan gotong royong. Tantangan global ke depan tidak bisa dihadapi dengan ego kelompok, tapi dengan persatuan seluruh elemen bangsa,” tegas Budi Arie.
