Warga Geram OKUS, PLN Kerap Mati Banyak Elektronik Rusak
Warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan diberbagai Kecamatan hingga kini masih terus merasa geram lantaran Listrik diwilayah OKU Selatan tak kunjung normal. -AI-
MUARADUA - Warga di berbagai kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan mengaku semakin geram dengan kondisi listrik yang belum kunjung normal.
Pasalnya, aliran listrik di wilayah tersebut lebih sering padam daripada menyala, dan saat menyala pun tegangan listrik sering tidak stabil sehingga menyebabkan kerusakan pada sejumlah perangkat elektronik milik warga.
BACA JUGA:Unit PPA Polres OKU Selatan dan Dinas KBPPPA Sosialisasikan Bahaya Bullying di Sekolah
BACA JUGA:Strategi 4K Jadi Andalan OKU Selatan dalam Tekan Inflasi Daerah
Tegangan Tidak Stabil, Warga Alami Kerugian
Salah satu warga Kecamatan Muaradua Kisam, Am, mengungkapkan bahwa tegangan listrik yang tidak stabil membuat banyak peralatan rumah tangga menjadi rusak.
“Kerusakan perangkat elektronik disebabkan karena listrik sering hidup-mati sendiri dan tegangannya tidak stabil,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).
Ia menambahkan, kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh instalasi jaringan listrik yang sudah usang dan minimnya perawatan dari pihak terkait.
Menurutnya, kabel yang sudah tua dan sambungan listrik yang tidak diperbaiki secara berkala kerap memicu korsleting dan gangguan arus.
“Sudah banyak barang yang rusak — mulai dari lampu, kulkas, sampai kipas angin. Kalau terus seperti ini, tentu sangat merugikan masyarakat sebagai konsumen,” keluhnya.
BACA JUGA:Kalapas Muaradua Gelar Evaluasi Kinerja, Dorong Peningkatan Pelayanan dan Integritas Pegawai
BACA JUGA:DLH OKU Selatan Lakukan Monitoring Proyek IPAL Dapur MBG
Warga Nilai Permasalahan PLN Tak Kunjung Tuntas
Sementara itu, warga lainnya, Ip, juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi listrik di OKU Selatan yang tak kunjung membaik meski sudah sering berganti kepemimpinan di jajaran PLN setempat.
“Masalah listrik ini sudah dari dulu, tapi sampai sekarang tidak ada perubahan. Pimpinan PLN sudah sering ganti, tapi tetap saja sama. Jadi, masalahnya bukan di orangnya, tapi pada infrastruktur listriknya yang tidak layak,” ungkapnya.
