Cekcok Soal Berkas Sertifikasi, Operator Dana BOS Benturkan Kepala Guru ke Dinding

Keduanya, yakni Operator Dana bos yang berstatus PPPK tega menganiaya seorang guru ASN dengan membenturkan kepala korban ke dinding sekolah. -Foto: Ist.-
PALEMBANG - Keributan antar sesama Aparatur Sipil Negara (ASN) terjadi di lingkungan SMAN 16 Palembang, Sabtu (18/10/2025). Seorang guru bernama Yuli Nuriza menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh rekan seprofesinya, diduga karena persoalan berkas sertifikasi guru.
Peristiwa tersebut terjadi di area sekolah yang berlokasi di Jalan Lebak Murni, Kecamatan Sako, Palembang. Akibat insiden itu, korban mengalami luka di bagian kepala dan harus menjalani perawatan medis di RSK Hospital Kenten.
BACA JUGA:Dorong Pendidikan Islam, Gubernur Sumsel Bantu Pembangunan Ponpes Al Fatih
BACA JUGA:Inovatif, Puskesmas Muaradua Edukasi Pasien Tentang Kebersihan Gigi di Hari Senin
Bermula dari Persoalan Tanda Tangan Kepala Sekolah
Menurut keterangan korban, kejadian bermula saat ia hendak menyerahkan kembali berkas sertifikasi yang sudah ditandatangani kepada operator sekolah untuk diteruskan ke kepala sekolah. Namun, operator menolak menerima berkas tersebut.
Penolakan itu disebut terjadi karena sehari sebelumnya, kepala sekolah sempat menegur operator terkait prosedur penyerahan berkas yang tidak dilakukan secara langsung oleh Yuli. “Saya hanya mengembalikan dokumen yang sudah saya tandatangani, tapi operator tidak mau menerima karena takut dimarahi lagi oleh kepala sekolah,” jelas Yuli.
Situasi sempat memanas hingga terjadi adu mulut antara Yuli dan operator. Saat Yuli hendak meninggalkan ruangan, seorang staf lain berinisial SR, yang diketahui menjabat sebagai bendahara Dana BOS, datang menghampiri dan memperkeruh suasana.
BACA JUGA:Latih Kesiapsiagaan, BPBD OKU Selatan Edukasi Siswa SMK Hadapi Bencana
BACA JUGA:Tanah Datar Jadi Rujukan OKU Selatan dalam Pengelolaan Pariwisata dan Retribusi Daerah
Kepala Dibenturkan ke Dinding
Dalam pernyataannya, Yuli mengaku SR menegurnya dengan nada tinggi sebelum melakukan tindakan kekerasan.
“Dia langsung menampar pipi saya, lalu mendorong saya sampai kepala saya terbentur ke dinding. Semua terekam di CCTV sekolah,” ujar Yuli saat memberikan keterangan kepada polisi.
Aksi tersebut sontak membuat guru lain yang berada di lokasi berusaha melerai dan menenangkan situasi. Usai kejadian, Yuli segera melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Sako, pada Rabu (15/10/2025).
BACA JUGA:Dinas Perpustakaan OKU Selatan Dorong Literasi Siswa Lewat Kunjungan Edukatif