Dianggarkan Rp99 Triliun, Serapan Program MBG Baru Terserap Rp19,3 Triliun
Heboh! Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 99 Triliun, Baru Terserap Rp19,3 Triliun, Purbaya Turun Tangan Awasi. -Foto: Ist.-
JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan turun langsung memantau realisasi anggaran besar yang telah dialokasikan pemerintah untuk program ini.
BACA JUGA:Fajar/Fikri Libas Wakil Chinese Taipei, Gaspol ke Final Korea Open 2025
BACA JUGA:Drama di Jakabaring, Sriwijaya FC Kalah 2-3 dari Persiraja Meski Sempat Unggul
Menkeu Turun Tangan Awasi Serapan
Usai bertemu Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Jakarta, Jumat (26/9/2025), Purbaya memastikan akan melakukan evaluasi lapangan.
“Saya akan monitor langsung. Akhir Oktober saya kembali lagi untuk evaluasi,” ujarnya.
Selain itu, Kementerian Keuangan juga mengerahkan tim di berbagai daerah untuk melakukan pemantauan secara acak di 20 titik, guna memastikan anggaran digunakan sesuai peruntukan.
BACA JUGA:55 Tim Adu Cepat di Lomba Perahu Bidar HUT TNI ke-80 di Jakabaring
BACA JUGA:Panen Raya Jagung, Kapolri Gandeng Pimpinan Kementerian-Lembaga ke OKU Timur
Tambahan Anggaran Rp50 Triliun Batal
Pada awalnya, pemerintah menyiapkan anggaran MBG sebesar Rp71 triliun. Rencana penambahan Rp50 triliun sempat digulirkan, namun akhirnya dibatalkan karena dianggap tidak realistis.
Menurut Kepala BGN, Dadan Hindayana, tambahan anggaran yang mungkin terserap hanya Rp28 triliun. Dengan demikian, total anggaran MBG tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp99 triliun.
“Dari perhitungan kami, tambahan Rp50 triliun tidak mungkin terserap. Jadi yang bisa terserap hanya Rp28 triliun,” jelas Dadan.
BACA JUGA:Sekda hingga Asisten I Pemkot Prabumulih Diperiksa dalam Kasus Hibah KPU
BACA JUGA:Seleksi Ketat, 40 Peserta Bersaing Jadi Pimpinan Baznas Sumsel
Realisasi Masih Rendah
Hingga September 2025, realisasi anggaran MBG baru mencapai Rp19,3 triliun. Meski begitu, Dadan optimistis angka tersebut akan meningkat seiring bertambahnya jumlah penerima manfaat dan operasionalisasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum.
