Gandeng BI, Disbudpar Kenalkan Budaya OKUS ke Kalangan Konten Kreator

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Selatan bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten OKU Selatan menggelar kegiatan Jelajah Budaya Indonesia – Sumsel 2025 di Pantai Pati Marga, Danau Ranau, Sabtu (23/8/2025). -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
DANAU RANAU - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Selatan bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten OKU Selatan menggelar kegiatan Jelajah Budaya Indonesia – Sumsel 2025 di Pantai Pati Marga, Danau Ranau, Sabtu (23/8/2025).
Acara ini mengajak para konten kreator muda untuk mengeksplorasi kekayaan budaya lokal sekaligus meningkatkan kesadaran akan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sistem pembayaran digital modern.
BACA JUGA:SMPN 01 Simpang Larang Siswa Terlibat Game Online
BACA JUGA:Bagian Hukum Setda OKUS Mulai Bahas Rancangan Perda Tahun 2026
Promosi Destinasi Wisata dan Warisan Budaya
Plt. Kepala Disbudpar OKU Selatan, Permiadi Haikal, S.Sos., MM menyampaikan apresiasi kepada BI dan seluruh peserta yang hadir.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkenalkan destinasi wisata Danau Ranau ke khalayak luas.
“Kehadiran generasi muda hari ini sangat membanggakan. Dengan kreativitas mereka, potensi wisata dan budaya OKU Selatan dapat dipromosikan lebih luas. Harapannya, kegiatan ini memberi dampak positif bagi pengembangan pariwisata daerah,” ungkap Permiadi.
BACA JUGA:Personel Polsek Simpang Imbau Pengguna Jalan Lengkapi Kendaraan
BACA JUGA:Disdamkar OKU Selatan Edukasi Siswa Tentang Teknik Dasar Pemadaman Api
Materi Budaya: Adat Ranau dan Kain Tradisional
Dalam kegiatan jelajah budaya tersebut, peserta juga mendapat pemaparan dari dua narasumber.
Pertama, Teguh Alamsyah selaku Pemangku Adat Ranau menjelaskan sejarah dan asal muasal terbentuknya Danau Ranau, serta kearifan lokal masyarakat Ranau.
Materi kedua disampaikan oleh kreator Ari Candra yang memperkenalkan wastra khas OKU Selatan seperti Kain Kawai Kanduk, Motif Kayu Aro, dan Kain Sukung Emas.
Ketiga jenis kain tradisional ini memiliki simbol, nilai budaya, dan filosofi tersendiri yang melekat pada masyarakat setempat.