BPK Soroti Penggunaan Dana Family Gathering di RSUD OKU Timur
PALEMBANG, HARIANOKUSELATAN – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan mengungkap temuan terkait pengelolaan anggaran di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) OKU Timur. Laporan audit tahun anggaran 2024 menunjukkan adanya penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan rumah sakit.
Salah satu temuan menonjol adalah belanja untuk kegiatan family gathering yang mencapai Rp100 juta dari total pengeluaran promosi, konsumsi pegawai, dan acara seremonial sebesar Rp156.083.000,00. Kegiatan tersebut berlangsung pada 12–25 Juni 2024 dengan rangkaian lomba, jalan santai, hingga perayaan HUT RSUD OKU Timur. BPK menilai kegiatan ini tidak relevan dengan peningkatan layanan medis sehingga penggunaannya dianggap tidak tepat.
Selain itu, RSUD OKU Timur juga membelanjakan dana APBD sebesar Rp11.550.000,00 untuk pembelian papan bunga ucapan, yang menurut BPK tidak berkaitan langsung dengan promosi layanan rumah sakit.
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Tertibkan PKL Pasar Simpang, Pastikan Relokasi Humanis
BACA JUGA:Stok BBM di OKU Selatan Berangsur Pulih, Pertamina Imbau Masyarakat Tidak Panik
Kesalahan Penganggaran & Kekurangan Volume
BPK juga menemukan kesalahan klasifikasi belanja. Pengadaan printer senilai Rp19,02 juta dimasukkan ke belanja barang dan jasa, padahal seharusnya tercatat sebagai belanja modal. Sebaliknya, pembelian alat kecil seperti gunting, webcam, dan senter senilai Rp2,37 juta keliru dimasukkan ke belanja modal.
Pada proyek pembangunan, BPK mendapati kekurangan volume pekerjaan fisik Belanja Modal Gedung dan Bangunan senilai Rp38,5 juta, yang menunjukkan lemahnya pengawasan pelaksanaan proyek.
Rekomendasi BPK
BPK menilai Direktur RSUD OKU Timur kurang cermat dalam pengawasan dan pengendalian kegiatan. Lembaga auditor ini merekomendasikan pembenahan manajemen pengadaan dan pertanggungjawaban keuangan agar sesuai peraturan perundang-undangan.
Temuan ini menjadi peringatan penting bagi pengelolaan rumah sakit berbasis BLUD, bahwa penggunaan dana publik harus difokuskan pada peningkatan layanan dan akuntabilitas, bukan untuk kepentingan seremonial. (dst)