Bantal Biasa Bisa Picu Sakit Leher dan Migrain, Temuan Mengejutkan dari Ahli Nyeri Jepang
Jakarta, HARIANOKUSELATAN – Penemuan mengejutkan datang dari Dr. Hiroshi Tanaka, pakar nyeri terkemuka di Tokyo Spine Institute. Ia mengungkap bahwa bantal biasa yang digunakan sehari-hari dapat menyebabkan ketegangan otot yang berbahaya sepanjang malam.
Dalam penelitiannya, Dr. Tanaka menggunakan teknologi pemantauan otot canggih dan menemukan otot trapezius – penghubung utama antara leher dan bahu – tetap dalam kondisi tegang tanpa jeda selama tidur.
"Ini seperti siksaan bagi tubuh," ujar Dr. Tanaka. "Anda tidak akan berdiri dengan leher terpelintir selama 8 jam di siang hari, tetapi itulah yang terjadi pada tubuh Anda setiap malam ketika menggunakan bantal biasa."
Efek Domino “Pain Cascade”
Dr. Tanaka menamakan temuan ini sebagai “Pain Cascade Effect”, yaitu efek berantai dari ketegangan otot yang bermula di leher, menjalar ke bahu, hingga ke punggung bagian atas.
BACA JUGA:Bhayangkari Sumsel Tampilkan Pesona Tenun Songket di Bazar Kreasi Bhayangkari Nusantara 2025
BACA JUGA:Ip Man 5 Hadir: Donnie Yen Kembali Hidupkan Filosofi Wing Chun di Tengah Tantangan Generasi Baru
BACA JUGA:Ahli Gizi Ungkap Cara Mudah Penuhi Kebutuhan Protein untuk Pertumbuhan Otot
Lebih lanjut, menggunakan pencitraan aliran darah khusus, timnya menemukan bahwa ketegangan otot ini menghambat suplai darah vital di area tersebut. “Ini seperti tubuh perlahan mencekik otot-otot itu setiap malam,” jelasnya.
Dampak Kesehatan yang Mengkhawatirkan
Penelitian ini menjelaskan mengapa banyak orang mengalami:
-
Sakit leher yang tak kunjung sembuh
-
Sakit kepala hingga migrain berat
-
Tidur yang terasa kurang menyegarkan
-
Otot yang semakin lelah setiap hari
Dr. Tanaka memperingatkan, “Selama menggunakan bantal biasa, kerusakan ini akan terulang setiap malam. Inilah mengapa pengobatan konvensional sering hanya memberi efek sementara.”
Penemuan ini diharapkan dapat membuka kesadaran publik tentang pentingnya memilih penopang kepala yang tepat untuk menjaga kesehatan leher, bahu, dan punggung. (dst)