CEO MindsEye Tuding Sabotase Sebagai Penyebab Gagalnya Game Mereka

CEO MindsEye sekaligus pendiri studio Build a Rocket Boy.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID - Game MindsEye, yang sempat dijuluki sebagai GTA Killer, justru mencatatkan salah satu debut terburuk di tahun ini. Game besutan studio Build a Rocket Boy itu dilaporkan sarat bug dan kendala teknis, sehingga menuai banyak kritik dan menghasilkan rating buruk dari komunitas gamer.
Dalam pernyataan terbarunya, Leslie Benzies, CEO MindsEye sekaligus pendiri studio Build a Rocket Boy, menuding bahwa kegagalan peluncuran game tersebut merupakan akibat dari sabotase, baik dari pihak internal maupun eksternal.
BACA JUGA:Warisan Diogo Jota Tak Hanya di Sepak Bola, Tapi Juga di Dunia Game dan Esports
BACA JUGA:Trump akan umumkan tarif baru untuk 12 negara pada Senin
“Kami mencurigai adanya upaya sabotase terhadap game kami yang menyebabkan banyak masalah saat perilisan,” ujar Benzies dalam wawancaranya, sebagaimana dilaporkan oleh IGN. Pernyataan ini juga diperkuat oleh co-CEO Mark Gerhard, yang sebelumnya menyatakan adanya kemungkinan review negatif berbayar yang menyerang game mereka.
BACA JUGA:Lammy sebut Suriah sangat penting bagi Inggris, janjikan dukungan
BACA JUGA:KTT BRICS di gelar di Brazil, berikut tema hingga pemimpin yang absen
Rencana Rilis Ulang dan Permintaan Maaf
Menanggapi krisis ini, Build a Rocket Boy berencana merilis ulang MindsEye, dengan janji akan menyempurnakan performa dan pengalaman bermain secara keseluruhan. Studio juga telah menyampaikan permintaan maaf resmi kepada para pemain atas peluncuran yang mengecewakan.
Namun, situasi internal perusahaan tampaknya juga sedang genting. Laporan menyebutkan bahwa sekitar 300 karyawan telah menerima pemberitahuan awal mengenai potensi PHK massal, menyusul performa buruk game tersebut di pasar.
BACA JUGA:Besok 7 Juli 2025, 99 Jamaah Haji OKU Selatan Pulang ke Tanah Air
BACA JUGA:Hamas: Ada
Publisher Belum Beri Tanggapan Resmi
Hingga kini, IO Interactive selaku publisher belum mengeluarkan tanggapan resmi terkait tudingan sabotase maupun rencana PHK tersebut. Sebelumnya, mereka telah membantah dugaan bahwa ada keterlibatan mereka dalam penyebaran review negatif terhadap MindsEye.