Mencekam! Ribuan Penumpang Terjebak di Bandara Akibat Rudal Iran dan Serangan Balasan Israel

Israel telah menutup Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv hingga pemberitahuan lebih lanjut, meninggalkan lebih dari 50.000 wisatawan Israel yang terjebak di luar negeri. -Foto: Ist.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Ketegangan militer antara Israel dan Iran kembali memanas, memicu kekacauan besar di berbagai bandara kawasan Timur Tengah. Ribuan penumpang dari berbagai negara kini terlantar akibat gangguan operasional maskapai dan penutupan wilayah udara.
Serangan militer saling balas antar dua negara itu dimulai sejak akhir pekan lalu, dengan Israel terlebih dahulu menggempur sejumlah target strategis di Iran, termasuk lokasi pengayaan nuklir di wilayah Qom. Tak tinggal diam, Iran membalas dengan menghujani kota Herzliya di Israel menggunakan sekitar 20 rudal balistik pada Selasa pagi, 17 Juni 2025.
Serangan Iran ini dipimpin langsung oleh Mayor Jenderal Ali Shadmani, yang baru saja ditunjuk sebagai Komandan Militer Darurat menggantikan Mayor Jenderal Gholam Ali Rasyid yang gugur dalam serangan udara Israel sebelumnya.
BACA JUGA:Bawa Nama Sumsel, OKU Selatan Tampil Memukau di Ajang Wisata Nasional
BACA JUGA:Terungkap! Rumah Dinas Bupati OKU Jadi Lokasi Rapat Rahasia Bahas Suap Proyek
Wilayah Udara Ditutup, Penumpang Terlunta-Lunta
Efek domino dari konflik bersenjata ini langsung terasa di sektor penerbangan. Wilayah udara di Iran, Israel, Irak, dan sebagian Lebanon ditutup total, menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan. Bandara di berbagai negara penuh sesak oleh penumpang yang kebingungan, sementara jadwal keberangkatan berubah drastis tanpa kepastian.
Salah satunya dialami Aimal Hussein, pengusaha asal Afghanistan yang terjebak di Qom, Iran. “Semua ditutup, termasuk pasar dan penerbangan. Saya mengungsi di ruang bawah tanah hotel kecil,” ungkapnya. Usaha untuk keluar dari Iran juga tidak mudah, karena transportasi umum terbatas dan sopir taksi langka.
Menurut pakar keselamatan penerbangan John Cox, gangguan ini merusak rantai logistik udara secara menyeluruh. “Kru penerbangan, pesawat, dan penumpang kini tersebar di tempat yang salah,” katanya.
BACA JUGA:Proyek Mangkrak, Ajudan Harnojoyo Turut Diperiksa Soal Korupsi Pasar Cinde
BACA JUGA:Dana Hibah PMI Diduga Disalahgunakan, Nama Istri mantan Wali Kota Prabumulih Ikut Terseret
50.000 Warga Israel Tertahan di Luar Negeri
Pemerintah Israel mengambil langkah menutup total Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv. Akibatnya, lebih dari 50 ribu warga Israel yang sedang berada di luar negeri tidak bisa pulang. Beberapa maskapai Israel mengalihkan penerbangannya ke Larnaca, Siprus. Salah satu penumpang, Zvika Berg, menyatakan dirinya terkejut saat pesawat El Al dari New York dialihkan ke Siprus. “Saya bingung harus bagaimana sekarang,” ujarnya.
Iran pun mengambil langkah serupa dengan menutup Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, terutama setelah Bandara Mehrabad – yang juga digunakan untuk kepentingan militer – dihancurkan oleh serangan Israel.