Kreator Nier Automata Tepis Rumor Square Enix Membatasi Desain Karakter Gamenya

Kreator Nier Automata Tepis Rumor Square Enix Membatasi Desain Karakter Gamenya.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID - Nier: Automata dikenal sebagai salah satu game dengan narasi mendalam dan desain karakter yang sangat berkesan, seperti sosok 2B. Namun baru-baru ini beredar rumor bahwa pihak Square Enix disebut membatasi desain karakter gamenya agar sesuai dengan "standar Barat". Kabar ini langsung ditepis oleh kreator Nier sendiri, Yoko Taro.
Awal Mula Rumor Tersebar
Rumor ini bermula dari livestream Stellar Blade yang menampilkan beberapa staf dari tim Stellar Blade dan juga pihak Nier, seperti Yoko Taro dan Yosuke Saito (produser Nier). Dalam sesi tersebut, mereka membahas proses pengembangan game, termasuk topik desain karakter.
BACA JUGA:[RUMOR] Harga Xbox Game Pass Akan Naik?
BACA JUGA:Berkat Netflix, Devil May Cry 5 Sentuh 10 Juta Penjualan
Namun, pernyataan Yosuke Saito dalam diskusi itu rupanya disalahartikan oleh sejumlah media luar Jepang karena kesalahan penerjemahan. Yoko Taro pun turun langsung memberikan klarifikasi.
Penjelasan dari Yosuke Saito dan Yoko Taro
Menurut laporan dari Automaton, Yosuke Saito sebenarnya hanya menyampaikan bahwa dalam membuat desain karakter, developer perlu memahami batas etika dan moral yang berlaku secara global. Hal ini bukan berarti ada batasan langsung dari pihak Square Enix, melainkan inisiatif internal untuk menjaga konten agar tetap dapat diterima secara luas tanpa intervensi eksternal.
BACA JUGA:7 Fakta Game Kodok Zuma untuk Bernostalgia!
BACA JUGA:Oknum Kades di OKUS di duga Tusuk Wartawan : Polisi Selidiki Motif
Sayangnya, sejumlah media luar negeri mengartikan pernyataan tersebut secara keliru, seolah-olah Square Enix memaksa desain karakter agar sesuai dengan standar pasar Barat demi menghindari potensi banned atau kontroversi.
BACA JUGA:Langka Banget, Pisang Ambon Berbuah Tiga Tandan, Petani: Seumur Hidup Belum Pernah Lihat
BACA JUGA:Bupati OKU Selatan Ramaikan Lomba Gaple HUT Bayangkara ke-79
Yoko Taro dan Saito kemudian membantah interpretasi tersebut secara terbuka di akun Twitter/X pribadi mereka.(arl)