Konferensi PUIC ke-19 Soroti Peran Perempuan di Dunia Politik

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putri di sela-sela acara Konferensi Ke-19 PUIC, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 13 Mei 2025. -Foto: Ist.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Isu keterlibatan perempuan dalam dunia politik menjadi sorotan penting dalam Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) yang digelar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Forum internasional ini secara khusus menekankan pentingnya membuka ruang lebih luas bagi perempuan muslim untuk berkontribusi dalam pengambilan kebijakan publik.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, yang menyatakan bahwa konferensi PUIC menjadi wadah strategis dalam menyatukan pandangan antarnegara mengenai penguatan peran perempuan di bidang politik.
BACA JUGA:Tanggani Timnas Indonesia, PSSI Dapat Suntikan Dana Rp199 Miliar
BACA JUGA:Saudi Siapkan Dana Rp 4,6 Triliun Demi Gaet 3 Bintang Liga Inggris
“Dalam forum perempuan muslim, kita bersama-sama sepakat untuk mendorong partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan publik,” ujar Irine, Selasa (13/5).
Ia menjelaskan bahwa tantangan bagi legislator perempuan masih besar, meskipun ada negara-negara anggota yang telah menunjukkan kemajuan signifikan. Namun, di sisi lain, tak sedikit negara yang masih mengalami stagnasi dalam isu pemberdayaan gender.
BACA JUGA:Skandal Dana Hibah Jatim Meluas, KONI Surabaya Turut Diperiksa KPK
Irine juga merujuk pada laporan The Commission on the Status of Women (CSW) di Markas PBB, New York, yang menyebut perjuangan pemberdayaan perempuan saat ini mulai menyimpang dari jalurnya. Padahal, Platform Aksi Beijing sudah berjalan selama tiga dekade, dan target SDGs poin ke-5 untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dan anak ditargetkan tercapai pada 2030.
Sementara itu, Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera menambahkan bahwa Indonesia memberikan contoh nyata terkait keterlibatan generasi muda dan perempuan dalam parlemen. Ia menyebut posisi Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI menjadi bukti bahwa perempuan bisa memimpin di level nasional maupun internasional.
BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Muaradua Salurkan Bansos ke Panti Asuhan
BACA JUGA:Resep Lontong Sayur Spesial Untuk Lebaran, Gurih dan Pedasnya Bikin Nagih!
“Banyak delegasi negara lain kagum ketika tahu DPR RI dipimpin oleh perempuan dan juga ada banyak pemuda yang aktif di parlemen. Ini menjadi bentuk edukasi politik yang patut ditiru,” ungkap Mardani.
Konferensi PUIC ke-19 yang berlangsung dari 12 hingga 15 Mei 2025 ini mengusung tema “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience” dan dihadiri oleh sekitar 450 delegasi dari 38 negara anggota OKI dan 10 negara pengamat. Acara ini juga menjadi momentum peringatan 25 tahun berdirinya PUIC, yang lahir pada 1999 sebagai forum kerja sama antarparlemen negara-negara Islam.