Pelabuhan Palembang Baru Siap Dibangun Awal 2026, Target Rampung dalam 4 Tahun
Menurutnya, Pelabuhan Boom Baru yang selama ini menjadi pusat aktivitas bongkar muat di Sumsel sudah tidak layak lagi menampung volume logistik yang terus meningkat.
“Lokasi Pelabuhan Boom Baru berada di tengah kota. Arus lalu lintas mobil bertonase besar dari dan menuju pelabuhan sering menyebabkan kemacetan dan potensi kecelakaan. Selain itu, pelabuhan ini juga mengalami pendangkalan yang cukup parah,” jelas Herman Deru.
Ia menambahkan, sedimentasi di Sungai Musi membuat kapal besar sulit bersandar secara maksimal. Kondisi ini membuat efisiensi logistik di Sumatera Selatan terganggu dan berdampak pada daya saing daerah.
BACA JUGA:Siswi SMP Negeri 30 Palembang Nyaris Jadi Korban Penculikan, Mobil Pelaku Terekam CCTV
BACA JUGA:Skandal Revitalisasi Pasar Cinde, Eks Sekda Palembang Diduga Kecipratan Dana Rp75 Juta
Potensi Ekonomi Sumsel Jadi Alasan Utama
Herman Deru juga menyoroti potensi ekonomi besar yang dimiliki Sumatera Selatan sebagai alasan utama pembangunan pelabuhan baru.
“Sumsel memiliki 1,4 juta hektare lahan sawit, menyumbang 30 persen produksi karet nasional, dan menjadi salah satu daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Potensi inilah yang ingin kita maksimalkan,” ungkapnya.
Dengan hadirnya pelabuhan baru di Tanjung Carat, Herman berharap arus barang menjadi lebih lancar, biaya pengiriman lebih efisien, dan kegiatan ekspor-impor meningkat signifikan.
“Beban logistik bisa terbagi, arus barang lebih lancar, dan biaya distribusi bisa jauh lebih ringan,” pungkasnya.
