Gibran Huzaifah Dicopot dari eFishery, Diduga Palsukan Laporan Keuangan

Jumat 07 Feb 2025 - 21:27 WIB
Reporter : Desti Kurniawati
Editor : Desti Kurniawati

Bandung, HARIANOKUSELATAN – Pendiri dan CEO eFishery, Gibran Huzaifah, resmi dicopot dari jabatannya setelah perusahaan agritech tersebut diduga melakukan pemalsuan laporan keuangan.

Investor besar seperti SoftBank, Temasek, dan Northstar dikabarkan mengalami kerugian besar akibat manipulasi data keuangan.

Dugaan ini pertama kali mencuat setelah YouTuber bisnis Leonard Hartono mengunggah video yang menampilkan analisis keuangan eFishery.

Dalam video tersebut, ia mengklaim bahwa laporan keuangan perusahaan telah direkayasa agar tampak menguntungkan, padahal sebenarnya mengalami kerugian ratusan miliar rupiah.

Sejak menerima pendanaan total Rp 9,7 triliun dari berbagai investor global, eFishery berkembang pesat dan menjadi salah satu unicorn di Indonesia.

BACA JUGA:Stok Motor Listrik Menumpuk, Konsumen Tunggu Kepastian Subsidi

BACA JUGA:Polres OKU Selatan Panen Raya Jagung Bersama Warga

BACA JUGA:Polres OKU Selatan Dukung Ketahanan Pangan dengan Panen Raya Jagung

Namun, dugaan pemalsuan laporan keuangan membuat kepercayaan investor menurun drastis, hingga akhirnya mereka mengambil alih kendali perusahaan dan mencopot Gibran dari kepemimpinan.

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi apakah Gibran masih memiliki saham di eFishery atau telah melepas seluruh kepemilikannya. Selain itu, belum ada indikasi bahwa para investor akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

Sumber internal menyebutkan bahwa eFishery menghadapi tantangan besar dalam mengelola jutaan petambak kecil yang menjadi mitra mereka.

Hal ini diduga menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan masalah keuangan perusahaan.

BACA JUGA:Polres OKU Selatan Panen Raya Jagung Bersama Warga

BACA JUGA:AMD Janjikan 4K Gaming dengan GPU Kelas Menengah Radeon RX 9070 Series

BACA JUGA:Stok Motor Listrik Menumpuk, Konsumen Tunggu Kepastian Subsidi

Dengan kejatuhan ini, masa depan Gibran Huzaifah masih menjadi tanda tanya.

Jika terbukti tidak ada dana yang diselewengkan untuk kepentingan pribadi, ia masih memiliki peluang untuk bangkit dan membangun kembali reputasinya di dunia bisnis. 

Kategori :