Bogor, HARIANOKUSELATAN – Kecelakaan beruntun melibatkan enam kendaraan terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (4/2) malam.
Insiden tragis ini menewaskan delapan orang dan menyebabkan 11 lainnya luka-luka.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Bogor Kota, Kompol Yudiono, mengungkapkan kecelakaan bermula ketika sebuah truk bermuatan galon air mineral mengalami hilang kendali dan menabrak lima mobil yang tengah mengantre di pintu tol.
BACA JUGA:Jelang Dilantik, Pramono Anung Tinjau Kantor Gubernur DKI Jakarta
BACA JUGA:KPU Ogan Ilir Tunggu Keputusan MK Sebelum Tetapkan Bupati Terpilih
Kecelakaan terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta, sekitar pukul 23.30 WIB. Menurut keterangan resmi Jasa Marga, truk yang mengalami rem blong menghantam kendaraan di depannya sebelum akhirnya terhenti di gate tol dan terbakar. Petugas segera melakukan pemadaman dan evakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
"Pada saat masuk tol, truk hilang kendali lalu menabrak kendaraan yang antre di gate tol. Truk terhenti di gate tol dan sempat terbakar sebelum dipadamkan," ujar Kompol Yudiono, Rabu (5/2).
BACA JUGA:Sah! MK Putuskan Pasangan ABDI Pemenang Pilkada Tahun 2024
Delapan orang meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka berat dan tujuh luka ringan. Salah satu korban yang meninggal adalah petugas customer service Jasa Marga yang sedang bertugas.
Selain korban jiwa, tiga gardu tol mengalami kerusakan akibat benturan keras dan kebakaran. Dua kendaraan hangus terbakar, sementara tiga lainnya mengalami rusak berat.
BACA JUGA:Jaksa Tuntut Mati 3 Pembunuh Pegawai Koperasi, Kuasa Hukum Korban Ngaku Puas
BACA JUGA:Jelang Dilantik, Pramono Anung Tinjau Kantor Gubernur DKI Jakarta
Salah satu korban selamat, Sugiarti, menceritakan bahwa suaminya, Yana Mulyana, turun dari mobil untuk meminjam kartu tol ketika tiba-tiba truk menabrak kendaraan mereka. "Sadar-sadar mobil-mobil sudah terbakar di pinggir," ungkapnya.
Saksi lain, Ahmad Sunandi, menyebutkan bahwa kecelakaan ini adalah yang terparah di wilayah tersebut. "Dari gerbang tol 1 sampai gerbang tol 2 sering terjadi kecelakaan, tapi ini yang paling parah," katanya.
Menurut pengamat keselamatan transportasi Erreza Hardian, kecelakaan ini menunjukkan risiko besar dari kendaraan yang mengangkut muatan cair. "Gerakan sloshing dalam truk bisa menghasilkan tenaga dorong besar yang sulit dikendalikan, terutama saat pengereman mendadak," jelasnya.
Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kecelakaan, termasuk kemungkinan faktor kelelahan pengemudi atau kegagalan teknis pada kendaraan.