DPRD Ogan Ilir Desak Perbaikan Jalan Penghubung Payaraman-Lubuk Keliat

Sabtu 25 Jan 2025 - 23:23 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

INDRALAYA, HARIANOKUSELATAN.ID - Kerusakan parah pada jalan yang menghubungkan Kecamatan Payaraman dan Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, memicu protes warga dan mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Ogan Ilir Dapil IV, Hipni.

Ruas jalan penghubung antar kecamatan tersebut dipenuhi lubang, sehingga mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan. Bahkan, sejumlah warga menanam pohon pisang, nangka, dan rambutan di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap lambannya perbaikan jalan oleh pemerintah daerah.

BACA JUGA:H Arlan dan Franky Nasril Pimpin Prabumulih, Dari Pengusaha Karet ke Kursi Wali Kota

BACA JUGA:Tumbangkan Juara Bertahan, Madison Keys Akhirnya Juarai Grand Slam Australian Open 2025

Hipni Tinjau Langsung Lokasi

Mendapat laporan dari warga melalui pesan WhatsApp, Hipni langsung mendatangi lokasi untuk melihat kondisi jalan.

"Kemarin ada warga yang mengirim gambar jalan yang rusak parah, banyak lubang," ungkap Hipni, yang mewakili Dapil IV meliputi wilayah Muara Kuang, Rambang Kuang, dan Lubuk Keliat.

Dalam kunjungannya, Hipni menyaksikan sendiri aksi warga yang menanam pohon di jalan berlubang sebagai tanda peringatan bagi pengendara. Menurutnya, langkah ini mencerminkan keprihatinan dan frustrasi warga terhadap kondisi infrastruktur yang memburuk.

"Tanaman ini sebagai patok darurat agar pengendara lebih berhati-hati saat melintasi jalan penghubung ini," tambahnya.

BACA JUGA:Pertamina Enduro VR46 Racing Team Resmi Diluncurkan

BACA JUGA:Buron Sejak 2021, Tersangka Korupsi e-KTP Rp 2,3 Triliun Ditangkap KPK di Singapura

Jalan Rusak Hambat Perekonomian

Kerusakan jalan tersebut tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga berdampak pada ekonomi lokal. Hipni menyoroti pentingnya jalan tersebut sebagai urat nadi perekonomian warga, terutama untuk transportasi hasil bumi dan barang dagangan.

"Saat musim hujan, kondisi jalan semakin parah. Banyak kendaraan berat yang terpaksa mengambil rute lain melalui Tanjung Raja, yang jaraknya lebih jauh," jelasnya.

BACA JUGA:Kasus Korupsi Flyover SKA Riau RP 50 Miliar, 5 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka

Kategori :