SUMSEL, HARIANOKUSELATAN.ID - Upaya pengendalian inflasi di Sumatera Selatan (Sumsel) diprediksi bakal semakin sulit, terutama menjelang bulan Ramadan dan Lebaran Idulfitri.
Di awal 2025 ini, harga beberapa komoditas sembako sudah mulai berfluktuasi. Kenaikan harga barang kebutuhan pokok, terutama cabai, bawang, dan minyak goreng, turut menambah beban pedagang dan masyarakat.
Di Pasar Silaberanti Palembang, harga cabai merah sempat tembus Rp100.000/kg pada 18 Januari 2025, meskipun kemudian turun menjadi Rp70.000/kg.
Begitu juga dengan harga cabai rawit yang menyentuh Rp90.000/kg. Pedagang ayam potong pun mencatatkan harga yang relatif stabil tinggi, dengan ayam potong dijual Rp32.000/kg, dan prediksi kenaikan lebih lanjut menjelang Ramadan.
BACA JUGA:Terdakwa Asal Tiongkok Bebas, Kerugian Negara Rp1,02 Triliun Jadi Sorotan
BACA JUGA:7 Skincare Terbaik untuk Kulit Berminyak dan Pori Besar
Pedagang kelontongan di pasar tersebut mengeluhkan harga minyak goreng curah yang sudah mencapai Rp20.000/kg.
Harga ini jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah. Meskipun pasar tetap ramai, daya beli masyarakat menurun drastis, yang berdampak pada penurunan volume penjualan.
Di beberapa pasar lain seperti Pasar Kayuagung, cabai merah keriting dan rawit juga mengalami kenaikan tajam.
Di Pasar Inpres Martapura, OKU Timur, harga cabai merah mencapai Rp72.000/kg, sementara cabai rawit dijual Rp60.000/kg.
Penyebab utama kenaikan harga cabai ini adalah berkurangnya pasokan akibat cuaca buruk yang mempengaruhi hasil panen.
BACA JUGA:Cara Mudah Tarawih dan Witir di Rumah Selama Ramadhan
BACA JUGA:Anggota Brimob Gugur Ditembak KKB di Yalimo, Papua
Selain itu, harga minyak goreng juga terus merangkak naik, dengan migor curah dijual Rp19.000/liter di Pasar Pulau Emas, Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah