Sosok lain yang dipanggil adalah Prof. Nazaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal. Ia mengungkapkan keterkejutannya saat diminta menemui Prabowo usai berbuka puasa.
"Pas saya habis buka puasa, diminta bertemu Pak Prabowo. Sesuai dengan bidang saya," kata KH Nazaruddin dengan nada penuh syukur.
Nazaruddin merasa terhormat dapat diminta untuk membantu pemerintahan dan menyatakan bahwa ia siap memberikan yang terbaik sesuai dengan keahliannya dalam bidang keagamaan.
Tidak hanya itu, Dr. Tito Karnavian, yang dikenal sebagai Menteri Dalam Negeri dalam kabinet sebelumnya, juga tampak hadir.
Prabowo mengungkapkan kedekatannya dengan Tito yang telah terjalin selama lima tahun terakhir.
Menurut Prabowo, Tito adalah sosok yang sangat memahami persoalan dalam negeri dan memiliki pandangan yang selaras dengan visi pemerintahannya.
Nama-Nama Lain yang Turut Dipanggil
Selain tokoh-tokoh tersebut, Prabowo juga memanggil Yusril Ihza Mahendra, pakar hukum tata negara, yang diyakini akan menempati posisi strategis dalam kabinet Prabowo.
Yusril dikenal memiliki pemahaman mendalam tentang hukum dan konstitusi, yang dianggap sangat diperlukan untuk menegakkan kepastian hukum di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, mengungkapkan bahwa partainya juga menyertakan beberapa kader untuk dipertimbangkan oleh Prabowo.
Namun, ia enggan mengungkapkan lebih lanjut mengenai siapa saja yang diusulkan PKB dan jabatan yang akan dipegang dalam kabinet mendatang.
"Nanti Pak Prabowo langsung yang akan sampaikan pada saatnya," ujar Muhaimin kepada awak media.
Sejumlah wajah lama dari kabinet Presiden Joko Widodo pun turut dipanggil. Nama-nama seperti Erick Thohir, Airlangga Hartarto, dan Sri Mulyani tampak hadir dalam pemanggilan ini.
BACA JUGA:Prabowo Resmi Dukung Khofifah dan Emil Dardak di Pilgub Jatim
BACA JUGA:MPR Pastikan Pelantikan Presiden-Wapres RI Prabowo-Gibran Tidak di IKN
Mereka diyakini akan mempertahankan posisinya atau menduduki posisi baru yang sesuai dengan keahlian masing-masing.
Proses Pemilihan Menteri yang Selektif
Prabowo menjelaskan bahwa pemanggilan calon menteri dan kepala lembaga ini bukan proses yang instan.