Ini Warning Keras terhadap Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Muaradua OKU Selatan

Senin 14 Oct 2024 - 18:59 WIB
Reporter : Desti
Editor : Kris

Salah satu kejadian yang menyorot perhatian publik adalah video viral di media sosial yang menunjukkan dugaan penelantaran seorang pasien anak di RSUD Muaradua. 

Insiden ini telah menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, serta memunculkan spekulasi bahwa pengunduran diri mantan Direktur RSUD, dr. Erick Destiano, Sp.PD, terkait dengan insiden tersebut.

Sebelumnya, Sekda OKU Selatan, H. M. Rahmattullah, S.STP., M.M., dalam penjelasannya menegaskan bahwa dr. Erick Destiano mengundurkan diri berdasarkan permohonan yang diajukannya pada 15 Juli 2024. 

Namun demikian, muncul berbagai spekulasi bahwa keputusan pengunduran diri tersebut tidak lepas dari berbagai tekanan dan kritikan terhadap kualitas pelayanan RSUD Muaradua.

BACA JUGA:Rekam Jejak Plt Direktur RSUD Muaradua OKU Selatan Dr. Agus Arief Wijaya, dari Kasi Pelyanan sampai Ketua IDI

BACA JUGA:Inilah Sosok Direktur RSUD Muaradua OKU Selatan yang Diganti Karena Mengundurkan Diri

Tantangan dan Harapan di Tengah Pergantian Kepemimpinan RSUD Muara Dua OKU Selatan 

Dengan mundurnya dr. Erick Destiano, Pemerintah Kabupaten OKU Selatan menunjuk dr. Agus Arief Wijaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Muaradua per tanggal 1 Oktober 2024. 

Penunjukan ini diharapkan mampu menjadi momentum bagi RSUD Muaradua untuk melakukan perbaikan yang signifikan.

dr. Agus Arief Wijaya, yang juga menjabat sebagai Dokter Ahli Madya di RSUD Muaradua, diharapkan dapat mengemban tugas baru ini dengan penuh tanggung jawab. 

Menurut Joni Rafles, pergantian kepemimpinan adalah hal yang wajar, namun tanggung jawab yang diemban Plt Direktur baru harus benar-benar difokuskan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

“Kami berharap kepemimpinan baru ini mampu membawa perubahan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di RSUD Muaradua,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Diminta Meningkatkan Pengawasan

Dinas Kesehatan OKU Selatan juga mendapat peringatan keras untuk terus meningkatkan pengawasannya terhadap operasional RSUD. 

Joni Rafles menekankan bahwa pengawasan yang ketat dari Dinas Kesehatan akan membantu memantau pelaksanaan layanan di rumah sakit ini.

Ia menegaskan, pengawasan tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga harus mencakup evaluasi pelayanan secara berkala.

Kategori :