165 Juta Anak Mengalami Rabun Jauh, Angka Ini Terus Bertambah, Sayangi Mata Anak Kita

Senin 14 Oct 2024 - 17:02 WIB
Reporter : Winda MH
Editor : Kris MH

Mata Anak, Harta Berharga,  Investasi Kesehatan untuk Masa Depan Indonesia

harianokuselatan.bacakoran.co- Menjaga kesehatan mata anak-anak sedari dini menjadi perhatian utama dalam peringatan Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya. 

Pada kesempatan kali ini, peringatan tersebut dilaksanakan di Lombok, Kementerian Kesehatan RI mengadakan acara puncak yang bertemakan “Sayangi Mata Anak Kita.” 

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mata anak sebagai investasi masa depan.

Berdasarkan data yang dirilis oleh International Agency for the Prevention of Blindness pada 2021, diperkirakan sekitar 165 juta anak di seluruh dunia mengalami rabun jauh, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 275 juta anak pada tahun 2050. 

Di Indonesia sendiri, angka anak dengan kelainan refraksi juga cukup memprihatinkan.

BACA JUGA:Mata Bengkak karena HP: Mitos atau Fakta?

BACA JUGA:Sakit Kepala hingga Mata: Kenali Penyebab dan Solusinya

 Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 3,6 juta anak mengalami kelainan refraksi, dengan 75% dari mereka belum mendapatkan koreksi penglihatan dengan kacamata.

Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, terutama dalam mewujudkan generasi emas yang sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.

Pentingnya Kesehatan Mata untuk Masa Depan

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Harbuwono, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini. 

“Melalui penglihatan, anak-anak belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Jika mereka mengalami gangguan penglihatan, hal tersebut dapat memengaruhi perkembangan kognitif, emosional, dan sosial mereka,” ujarnya dikutip dari laman kementrain Kesehatan.

Prof. Dante menambahkan bahwa gangguan penglihatan pada anak dapat berdampak jangka panjang dan mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa mendatang.

Oleh karena itu, deteksi dini dan pengobatan harus diupayakan semaksimal mungkin. 

Kategori :