Palembang Terima Dana Hibah Rp 2 T dari Millenium Challenge Account

Jumat 11 Oct 2024 - 20:57 WIB
Reporter : Kris
Editor : Kris

PALEMBANG, HARIANOKUSELATAN.ID - Pemerintah Kota Palembang terpilih sebagai salah satu dari lima kota di Indonesia yang mendapatkan dukungan pendanaan dari Millenium Challenge Account (MCA) yang dikelola oleh Pemerintah Amerika Serikat. Dalam program ini, Pemkot Palembang akan menerima dana hibah sebesar Rp 2 triliun untuk pengembangan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

 

Penjabat Wali Kota Palembang, Abdul Rauf Damenta, menjelaskan bahwa Pemkot Palembang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Amerika untuk mendapatkan dana hibah tersebut. Salah satu langkah yang diperlukan adalah pengajuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) kepada pemerintah pusat untuk pengembangan kawasan.

 

Damenta mengatakan, "Untuk mendapatkan hibah ini, kita harus memenuhi kriteria dan berbenah dalam aspek ruang pemerintah kota sehingga tidak bertentangan dengan pemerintah provinsi. Alhamdulillah, kita tidak ada kendala."

 BACA JUGA:Kuasa Hukum Keluarga ABH Gelar Aksi Demo Desak PN Bebaskan Pelaku

BACA JUGA:Hakim Jatuhi 3 ABH dengan Pembinaan di LPKS Dharmapala Selama 1 Tahun

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah memberikan "lampu hijau" untuk permohonan KKPR, dan diharapkan segera ada jawaban persetujuan terkait kerjasama Transit Oriented Development (TOD). "Ini juga bertujuan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dan pelaku usaha di semua jenis layanan di Kota Palembang," tambahnya.

 

Salah satu kawasan yang dinilai paling potensial untuk dikembangkan adalah lahan di sebelah Stasiun Light Rail Transit (LRT) Ampera. Saat ini, infrastruktur penghubung stasiun LRT Ampera belum optimal dengan moda transportasi lain, seperti fasilitas pejalan kaki dan tempat pemberhentian moda transportasi.

 

Damenta menambahkan, "Stasiun LRT Ampera bisa menjadi etalase yang menghubungkan kawasan wisata dan ritel. Namun, kurangnya perawatan kawasan dan desain yang tidak menarik menjadi tantangan tersendiri. Masalah keamanan, sirkulasi kendaraan, dan parkir yang tidak optimal juga menjadi faktor penghambat."

 

Dengan penataan kawasan, stasiun LRT Ampera diharapkan dapat terintegrasi dengan destinasi di sekitarnya, serta meningkatkan konektivitas dengan moda transportasi umum lainnya seperti angkot, perahu sungai, dan transportasi umum lainnya. "Tentunya, sirkulasi kendaraan dan parkir harus aman, dan yang paling penting ramah lingkungan," ungkapnya.

 BACA JUGA:Temuan Kelebihan Bayar Perjalanan Dinas di DPRD Belum Tuntas

BACA JUGA:Kecelakaan di Lubuklinggau: Pajero Seruduk Kantin dan Pegawai RS

Pemkot Palembang akan memanfaatkan dana hibah tersebut untuk fokus pada pengembangan kawasan melalui proyek Transit Oriented Development, termasuk pembangunan hotel dan pusat ritel. Damenta optimis bahwa langkah-langkah yang telah diambil akan membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan hibah.

 

“Besok sudah ada jawaban dari Kementerian ATR/BPN, setelah itu kita bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Kita akan menunjuk pihak independen untuk pelaksanaan proyek,” tegasnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak, menjelaskan bahwa total dana hibah untuk lima kota mencapai Rp 10 triliun. “Kalau lima kota saja, kemungkinan kita Palembang akan mendapat Rp 2 triliun dari dana hibah MCA ini,” katanya. Dana ini akan difokuskan pada infrastruktur dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

 

Ahmad menjelaskan lebih lanjut, “Rp 1,5 triliun akan digunakan untuk infrastruktur stasiun LRT, dan sisanya untuk UMKM, dengan bangunan ritel dan UMKM seluas 7.203 m² untuk tiga lantai dan bangunan infrastruktur hotel dan ritel seluas 15.938 m² untuk 8 hingga 15 lantai.”

Kategori :