Akan tetapi, setelah memasuki masa menopause, benjolan ini seringkali menyusut dengan sendirinya.
Kapan Harus Memeriksakan Diri?
Meskipun FAM tergolong jinak dan umumnya tidak berbahaya, dr. Ita menekankan pentingnya untuk tetap waspada.
Jika benjolan di payudara mulai menunjukkan perubahan, seperti cepat membesar, menimbulkan rasa nyeri berkepanjangan, atau mengubah bentuk payudara, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan atau dokter.
Beberapa tanda yang harus diwaspadai meliputi:
Benjolan terasa berbeda dari jaringan di sekitarnya, baik dari segi tekstur maupun kekenyalan.
Muncul rasa nyeri yang tidak hilang meskipun masa menstruasi sudah selesai.
Payudara tampak kemerahan atau terasa gatal.
Bagian puting mengalami perubahan, misalnya tidak lagi menonjol keluar melainkan masuk ke dalam.
Muncul cairan dari puting yang bukan air susu atau ASI.
dr. Ita menyarankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut menggunakan mammogram atau USG guna memastikan kondisi dan mengidentifikasi lebih detail mengenai sifat dari benjolan tersebut.
Pencegahan dan Deteksi Dini
Langkah pencegahan khusus untuk FAM belum ada, mengingat penyebab pastinya yang belum diketahui. Namun, penting bagi wanita untuk tetap melakukan deteksi dini dengan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin.
Dengan mengenali bentuk dan tekstur normal payudara, wanita dapat segera mengetahui jika ada perubahan atau pertumbuhan abnormal pada payudara mereka.
Mammogram dan USG adalah metode pemeriksaan yang direkomendasikan, terutama bagi wanita yang sudah memasuki usia produktif atau memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang serupa.
BACA JUGA:Catat, Ini Daftar Lengkap Puskesmas di OKU Selatan dan Fungsinya: Layanan Kesehatan untuk Masyarakat