Banyak pendaki memilih menyeberang menggunakan perahu karena selain lebih cepat, perjalanan ini juga menawarkan pemandangan indah di sepanjang danau.
Setibanya di kaki gunung, pendakian dimulai dari Basecamp Kuncen, yang terletak di ketinggian 865 meter di atas permukaan laut.
Dari basecamp ini, jalur pendakian akan membawa para petualang melewati perkebunan kopi, alpukat, dan lada milik warga setempat.
Di beberapa titik, terdapat gubuk-gubuk kecil tempat penduduk lokal beristirahat atau menyimpan hasil perkebunan mereka.
Semakin tinggi mendaki, jalur pendakian akan semakin menantang.
Di ketinggian sekitar 1.220 meter, pendaki akan memasuki hutan rimba yang lebat, tempat siamang dan burung-burung liar hidup bebas.
Salah satu bagian yang paling curam adalah Tanjakan 45, yang membutuhkan kehati-hatian ekstra dan kadang memaksa pendaki untuk menggunakan keempat anggota tubuh mereka untuk menjaga keseimbangan.
Panorama Puncak dan Gunung Pesagi
Sesampainya di puncak Gunung Seminung, para pendaki akan disuguhi pemandangan yang luar biasa.
Dari sini, terlihat jelas Danau Ranau yang terbentang luas di bawah, serta gunung-gunung lain yang mengelilingi kawasan tersebut.
Salah satu yang paling menonjol adalah Gunung Pesagi, gunung tertinggi di Lampung yang berada di sebelah kiri puncak Gunung Seminung.
Pemandangan Gunung Pesagi yang megah, ditambah dengan kecantikan Danau Ranau, menciptakan suasana yang menenangkan dan memukau.
Di puncak Seminung, terdapat beberapa tempat perkemahan yang ideal bagi pendaki yang ingin menikmati matahari terbit atau terbenam.
Saat cuaca cerah, para pendaki dapat melihat pulau kecil bernama Pulau Marisa yang terletak di tengah Danau Ranau, serta Gunung Pugung di sebelah barat danau.
Gunung Pugung, meskipun tidak sepopuler Seminung, memiliki pesona tersendiri dan menyimpan misteri bagi para pendaki yang tertarik untuk menjelajahinya.
Sumber Air Panas: Relaksasi Setelah Pendakian
Setelah lelah mendaki, pengunjung bisa menikmati relaksasi di sumber air panas yang terletak di kaki Gunung Seminung.