JAKARTA, HARIAN OKU SELATAN - Tak habis-habisnya KKB Papua melakukan aksi penyerangan, di mana pada Kamis 30 Mei lalu kembali menembak seorang pengemudi ojek di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak.
Penembakan ini dilakukan karena KKB Papua tuding pengemudi ojek sebagai intel dari pihak TNI Polri.
Tidak hanya itu, sebelumnya KKB juga melakukan pembakaran terhadap alat berat milik PT. Gunung Selatan yang sedang membuat jalan di Kampung Galungama, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada 28 Mei 2024.
Aksi tersebut dikatakan sebagai bentuk penolakan mereka terhadap pembanggunan jalan yang tengah dilakukan karena menuding jalan tersebut hanya mempermudah akses ke kampung-kampung.
Melalui postingannya, Sebby Sambom yang merupakan Juru Bicara TPNPB OPM atau KKB Papua juga menyampaikan bahwa dalam pembakaran alat berat tersebut juga terjadi aksi tembak menembak antara pihaknya dengan TNI – Polri.
BACA JUGA:Polres OKI Bersihkan Situs Sejarah Makam Puyang di Sungai Sodong
BACA JUGA:Puluhan Mobil dan Motor Dikandangkan di Mapolrestabes Palembang
Meskipun dalam aksi baku tembak tersebut tidak ada jatuh korban dari kedua belah pihak.
Sedangkan pengemudi ojek yang menjadi korban penembakan KKB bernama Zainul yang saat itu tengah berkendara di Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Sebby bersikeras mengatakan jika pengemudi ojek tersebut merupakan intel yang tengah memata-matai kelompoknya.
Selain itu Sebby juga meminta agar militer pemerintah Indonesia segera berhenti menjadikan warga sipil sebagai milisi atau intelejen dan juga berhenti sebagai tukang ojek, tukang bangunan.
Selain itu pihaknya juga meminta agar militer berhenti mengambil alih fungsi sebagai tenaga medis dan pendidikan di wilayah-wilayah konflik bersenjata di Papua Barat.
“Jika keberadaan milisi atau intelejen militer indonesia telah diketahui dengan jelas oleh kami, maka tak segan-segan kami akan melakukan tindakan sesuai aturan perang,” tegasnya. (dnn)