Kerugian Banjir Bandang di OKU Ditaksir Capai Rp29,6 Miliar

Kamis 30 May 2024 - 00:02 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

BATURAJA, HARIAN OKU SELATAN - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada Kamis, 23 Mei 2024, menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Menurut data yang disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati OKU, H. Teddy Meilwansyah, kerugian diperkirakan mencapai Rp29,675 miliar.

Bencana ini berdampak pada 11 kecamatan dan 76 desa, dengan sekitar 12.905 unit bangunan terdampak, termasuk 110 unit yang mengalami kerusakan berat.

Sebanyak 14.081 kepala keluarga (KK) atau sekitar 55.879 jiwa terkena dampaknya. Selain itu, 7 orang dinyatakan meninggal dunia dan 1 orang masih dalam pencarian. Banjir juga merusak 22 infrastruktur jembatan.

Penjabat (Pj) Bupati OKU, H. Teddy Meilwansyah, memberikan penjelasan mengenai kerugian tersebut kepada jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat mereka melakukan peninjauan langsung ke daerah terdampak di Desa Kelumpang, Kecamatan Ulu Ogan, pada Selasa, 28 Mei 2024.

BACA JUGA:Terkait Dugaan Kecurangan Rekrutmen PPK dan PPS, Komisi I DPRD Segera Panggil KPU OKU Selatan

Jajaran BNPB, yang dipimpin oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto SSos MM, hadir bersama Deputi 3 BNPB Mayjen (Purn) TNI Fajar Setyawan, jajaran Direktur, tenaga ahli kepala BNPB, serta Kepala Pelaksana BPBD Sumsel Muhammad Iqbal.

Mereka juga memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir

Suharyanto menyampaikan bahwa update data bencana terjadi setiap hari, dengan laporan bencana dari berbagai daerah masuk sejak awal tahun.

BACA JUGA:Jemaah Haji Asal OKU Selatan Meninggal di Madinah

Menurutnya, penanganan di Kabupaten OKU harus cepat dilakukan, terutama di Kecamatan Ulu Ogan yang terdampak parah.

Dalam program jangka pendek, penanganan harus fokus pada kewaspadaan masyarakat terhadap cuaca ekstrem, pemberian informasi oleh unsur tripika, serta bantuan dan santunan kepada korban terdampak bencana.

Untuk penanganan infrastruktur, koordinasi dilakukan untuk menentukan perbaikan, apakah dilakukan oleh daerah sendiri, pemerintah provinsi, atau pusat seperti BNPB.

BACA JUGA:Pergoki Istri Selingkuh di Kamar Rumahnya, Suami Malah Ditikam Selingkuhan

Suharyanto juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan selama musim hujan.

Dia menekankan pentingnya segera mengungsi atau tinggal di rumah yang tinggi saat hujan lebat. Bantuan sembako juga telah diberikan kepada masyarakat terdampak sebagai upaya jangka pendek.

Pemerintah pusat mendukung sepenuhnya masa tanggap darurat ini untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di wilayah terdampak banjir.

BACA JUGA:Kejari Palembang Dalami Keterlibatan Pihak Lain

"Dimasa pemulihan ini, kita tahu aktivitas masyarakat dalam mencari nafkah terganggu karena fokus membersihkan rumahnya. Jadi, selama masa tanggap darurat, ditanggung pemerintah," jelas Suharyanto.

Lebih jauh, Suharyanto menyatakan akan melakukan rapat bersama Pemkab OKU untuk mencari solusi jangka menengah dan jangka panjang agar banjir serupa tidak terulang.

"Setelah ini, kita akan langsung menggelar rapat bersama Pj Bupati OKU untuk merumuskan solusi jangka menengah dan jangka panjang, serta mencari tahu penyebab utama terjadinya banjir ini," pungkasnya. (seg)

Kategori :