Potensi Pilkada Ogan Ilir, 60 Persen Lawan Kotak Kosong

Jumat 10 May 2024 - 13:00 WIB
Reporter : Rendi Kurniawan
Editor : Rendi Kurniawan

INDRALAYA, HARIAN OKU SELATAN - Kontestasi politik pada pemilihan kepala daerah (pilkada) di   Ogan Ilir menuai beragam persepsi. Salah satunya kemungkinan melawan kotak kosong pada Pilkada Ogan Ilir, 27 November 2024 mendatang.

Incumbent atau petahana pemegang jabatan Bupati OI, Panca Wijaya Akbar dan wakilnya Ardani dipastikan maju pada pilkada. Panca yang diusung Partai Gerindra sebagai calon bupati telah mengambil formulir pendaftaran bacalonkada bersama Ardani, 2 Mei lalu.

Pengamat politik Sumsel, Amrah Muslimin mengatakan peluang Panca melawan kotak kosong cukup tinggi. "Pemilihan Pilkada Ogan Ilir mendatang punya potensi melawan kotak kosong. Pertimbangannya mengapa, karena memang banyak politikus elite di daerah Ogan Ilir menganggap sulit menghadapi petahana yang sekarang," ujar mantan ketua KPU Sumsel periode 2018- 2023.

BACA JUGA:Juni, Pasangan Herman Deru-Cik Ujang Deklarasi

Hal inilah yang membuat parpol   di OI mengarahkan dukungannya ke petahana.   ‘’Melihat dari yang sudah-sudah, setiap periode pilkada di OI partai PDIP selalu menyiapkan kadernya untuk menjadi lawan tanding dari trah Mawardi. Namun, kelemahannya, saat ini kursi PDIP turun dari perolehan 2019.   Ini artinya ketika PDIP ingin mencari figur untuk dicalonkan, juga perlu membentuk koalisi dengan partai lain," terangnya.

Hal ini menjadi tantangan besar, kalaupun itu terjadi kemungkinan poros yang muncul akan dipelopori oleh PDIP.   Perkembangan saat ini baik di media sosial maupun kabar yang beredar banyak muncul beberapa nama kemungkinan diusung PDIP yang menentukan poros parpol di Ogan Ilir. Misalnya, ada Wahyudi yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Ogan Ilir. Risikonya, Wahyudi nantinya harus mundur dari anggota DPRD OI. Meskipun baru bertempur dan terpilih kembali di periode tahun ini.

Karenanya, memang perlu pertimbangan yang matang bila memutuskan untuk maju. Karena ketika memutuskan untuk maju, maka pertimbangannya adalah harus menang. Peta politiknya harus jelas.   ‘’Wajar kalau PDIP lebih mengutamakan kader untuk didukung, namun perlu diingat PDIP harus membawa ‘kawan’ koalisi jika ingin ‘bertanding’ karena harus memenuhi syarat 20 persen atau 10 kursi di DPRD Ogan Ilir,’’ katanya.

Sudah bukan lagi rahasia umum untuk mendapatkan dukungan parpol itu tidaklah gampang. Sebagai pengamat politik, Amrah berpendapat, dukungan parpol itu high cost (tinggi biayanya). Salah satunya disebabkan oleh politik yang bermahar.

Potensi melawan   kotak kosong cukup tinggi. Tinggal tergantung dari poros PDIP untuk memunculkan calonnya, tentu dengan pertimbangan politik yang matang.

BACA JUGA:Jose Mourinho Ingin Latih MU Gantikan Ten Hag

"Kalau saya memprediksi potensi Panca melawan kotak kosong masih di angka sekitar 60 persen," ungkap Amrah.

Jika itu terjadi, maka sejarah baru di Ogan Ilir jadi yang pertama kalinya terjadi kotak kosong.   ‘’Munculnya kotak kosong itu pertama dari posisi elektabilitas petahana yang cukup tinggi. Cara menanggulanginya tentu, partai-partai politik yang harus mencari kader atau tokoh yang punya potensi, elektabilitasnya tinggi dan bisa menyaingi petahana," sebutnya.

Dalam proses pilkada yang memiliki hanya satu pasang calon, kotak kosong itu akan menjadi bagian dari salah satu pilihan bagi pemilih. "Pemilih bisa memilih calon pasangan yang ada atau dia memilih kotak kosong. Di lembar surat suara akan ada gambar dari calon pasangan dan di sampingnya gambar kotak kosong. Pemilih dapat menentukan pilihannya dengan mencoblos satu di antara pilihan dua gambar tersebut," terang Amrah.

Berapapun perolehan paslon, jika suaranya mengungguli kotak kosong, maka dia akan menang. Berbeda dengan pilpres yang harus mendapatkan lebih dari 50 persen suara yang ada.   ‘’Persoalannya, jika kotak kosong yang menang maka tidak ada lagi pemilihan sampai pilkada periode berikutnya.   Kewenangan penunjukan kepala daerah akan ditunjuk berdasarkan keputusan provinsi atas perintah gubernur dan pusat setiap tahunnya,’’ ujarnya.

Namun rata-rata, berdasarkan pengalaman tiga daerah yang kejadian melawan kotak kosong di Sumsel semua paslon menang telak.

Sementara itu, Panca- Ardani telah mengambil formulir di semua partai yang membuka pendaftaran. Dukungan partai kebanyakan condong kepada dirinya dan melihat minimnya animo bakalcalon yang lain. "Apabila seluruh pantai mengusung tentunya Ogan Ilir pada saat pemilu nanti berlangsung kondusif. Biasanya kalau ada lawan calon lain agak panas. kalaupun ada yang tidak puas selama menjabat, kami persilahkan untuk maju menjadi calon bupati OI," pungkasnya. (seg)

Kategori :