HARIANOKUSELATAN.ID – Tren bermain game digital di kalangan anak-anak dan remaja semakin meningkat, terutama sejak maraknya game online dan mobile. Namun, para ahli kesehatan mengingatkan bahwa bermain game secara berlebihan bisa berdampak serius pada kondisi fisik dan mental pemain, khususnya anak usia sekolah.
Menurut laporan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak yang bermain game lebih dari 3 jam per hari tanpa jeda dan pengawasan berisiko mengalami berbagai gangguan, mulai dari kesehatan mata, postur tubuh, hingga masalah kejiwaan.
BACA JUGA:Penting! Orang Tua Diminta Awasi Anak Saat Bermain Game, Cegah Dampak Negatif Sejak Dini
Dampak Negatif Bermain Game Berlebihan
Berikut beberapa dampak yang umum dialami oleh anak-anak yang bermain game secara terus-menerus:
Gangguan penglihatan (mata lelah, kabur, kering)
Nyeri otot leher dan punggung akibat duduk terlalu lama
Insomnia atau gangguan tidur karena stimulasi otak berlebihan
Penurunan konsentrasi dan prestasi belajar
Kecanduan digital, yang ditandai dengan mudah marah saat tidak bisa bermain
Kurangnya interaksi sosial, membuat anak menarik diri dari lingkungan
“Bermain game boleh saja, tapi harus ada batasan waktu dan jenis game yang sesuai usia. Kalau tidak dikontrol, anak bisa kecanduan dan sulit fokus dalam kehidupan nyata,” ujar dr. Yulianti, Sp.KJ, psikiater anak dari RSUP Fatmawati.
BACA JUGA:Free Fire x Squid Game: Kolaborasi Spektakuler Hadirkan Mode Ikonik dan Hadiah Eksklusif
BACA JUGA:Lindungi Aset Lembaga Keagamaan, BPN Sulut Perkuat Sinergi Lewat MoU Strategis
WHO Akui Kecanduan Game Sebagai Gangguan Mental
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah mengakui gaming disorder sebagai gangguan mental resmi sejak 2019. Kondisi ini ditandai dengan keasyikan ekstrem terhadap game, hingga mengabaikan aktivitas harian penting seperti sekolah, makan, dan tidur.