Jembatan Ambruk, Gubernur Sumsel Panggil 5 Kepala Daerah dan Ancam Tindak Tegas

Rabu 02 Jul 2025 - 21:57 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, mengambil sikap tegas menyikapi ambruknya Jembatan Muara Lawai B di Kabupaten Lahat akibat dilalui empat truk angkutan batu bara secara bersamaan. Dalam pernyataannya, Gubernur menyebut akan mengundang lima kepala daerah yang dilintasi jalur angkutan batu bara untuk menggelar rapat koordinasi darurat pada Sabtu malam (5/7/2025).

“Bupati Lahat, Muara Enim, PALI, Wali Kota Prabumulih, dan Bupati Ogan Ilir akan saya panggil. Kita harus duduk bersama dan ambil keputusan tegas,” ujar Herman Deru usai membuka acara Retret Laskar Pandu Satria (LPS) di Palembang, Rabu (2/7).

Truk Langgar Aturan, Gubernur Minta Proses Hukum

Menurut Gubernur, insiden yang terjadi pada Minggu malam (29/6) tersebut merupakan bentuk pelanggaran nyata. Empat truk tronton batu bara diketahui menerobos jembatan secara bersamaan tanpa mengikuti sistem buka-tutup bergiliran, padahal jembatan hanya berkapasitas maksimal 40 ton.

BACA JUGA:Bupati OKU Selatan Serahkan SK Pensiun kepada PNS Purna Tugas

BACA JUGA:Wujudkan Sinergi, SMSI dan Wartawan OKU Selatan Sambangi Polres di HUT Bhayangkara ke 79

“Kalau ini delik aduan, Dishub Sumsel dan Dishub Lahat harus segera lapor ke kepolisian. Jangan dibiarkan,” tegasnya.

Gubernur juga menyinggung Pergub No. 74 Tahun 2018 tentang larangan truk batu bara melintasi jalan umum yang kini sudah berusia tujuh tahun. “Pergub itu hanya memberi waktu dua tahun sebagai masa toleransi. Kok sampai sekarang belum ada jalan khusus?” ujarnya dengan nada kecewa.

Empat Truk Bermuatan Batu Bara Telah Dievakuasi

Empat truk yang terlibat insiden diketahui berasal dari dua perusahaan:

Tiga unit truk Hino bernopol BE 8490 AUD, BE 8785 AUD, dan BE 8104 AUD milik PT MRJS, mengangkut batu bara dari PT Tri Mandiri Perkasa (TMP) Lahat tujuan Lampung.

Satu unit truk Mitsubishi BG 8625 EK milik PT Tiga Putri Bersaudara (TPB), dengan muatan dari PT Duta Bara Utama (DBU) Tanjung Enim menuju Stockpile Titan SLR di PALI.

BACA JUGA:Pelayanan KB MOW Gratis Digelar di RSUD Muaradua, OKU Selatan

BACA JUGA: Efisien dan Praktis! Ini 10 Shortcut Microsoft Word yang Paling Sering Dipakai

Cik Ujang: Jalan Khusus Wajib Dibangun Tahun Ini

Wakil Gubernur Sumsel, H. Cik Ujang, langsung meninjau lokasi pascaambruknya jembatan. Menurutnya, pengaturan konvoi bukan solusi. Jalan khusus harus dibangun maksimal dalam waktu satu tahun oleh perusahaan tambang dan transportir di Lahat dan Muara Enim.

“Kalau terus makan debu seperti ini, masyarakat Merapi, Tanjung Enim, bisa kena TBC. Kasihan rakyat kita,” cetusnya.

Dia bahkan membuka peluang munculnya Peraturan Gubernur (Pergub) baru yang mewajibkan seluruh angkutan batu bara menggunakan jalan khusus atau membangun flyover di jalan negara.

Muara Enim Larang Truk Batu Bara Lewat Jembatan Enim III

Kategori :