“Kami telah menargetkan fasilitas paling sensitif yang mengancam stabilitas global. Amerika Serikat tidak akan diam jika keselamatan dunia dipertaruhkan,” ujar Trump di depan awak media.
Namun, pernyataan ini justru memperkuat kekhawatiran bahwa Amerika Serikat akan kembali terjebak dalam konflik luar negeri yang berkepanjangan, seperti yang terjadi di masa lalu.
BACA JUGA:Tak Cuma Lari, Warga Dapat SIM dan SKCK Gratis! Ini Serunya Fun Run Polda Sumsel
BACA JUGA:Resmi Dibangun, Sirkuit Grasstrack JSC Bakal Jadi Arena Kejurnas Bergengsi 2025
Isu Pemakzulan Kembali Jadi Sorotan
Reaksi keras dari Kongres memunculkan kembali isu pemakzulan (impeachment) terhadap Trump.
Beberapa tokoh senior di legislatif menilai bahwa tindakan sepihak dalam keputusan militer dapat dijadikan dasar penyelidikan pelanggaran konstitusi.
Situasi ini juga menyoroti perdebatan lama seputar batas kewenangan presiden dalam mengambil keputusan militer tanpa pengawasan legislatif, terutama di era pasca-Perang Dingin.