Trump Serang Iran Tanpa Izin! Kongres Ancam Makzulkan Sang Presiden

Beberapa anggota parlemen bahkan secara terbuka mulai menyerukan wacana pemakzulan (impeachment) terhadap Trump. -Foto: Tasos Katopodis/Getty Images/AFP.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Ketegangan diplomatik antara Amerika Serikat dan Iran kembali meningkat tajam menyusul perintah Presiden Donald Trump untuk meluncurkan serangan militer ke wilayah Iran tanpa persetujuan legislatif.
Langkah ini langsung mendapat kecaman dari kalangan anggota Kongres AS, yang menilai keputusan tersebut melampaui batas kewenangan eksekutif.
Serangan yang terjadi pada malam 13 Juni 2025 itu menargetkan beberapa lokasi penting yang diduga berhubungan dengan pengembangan teknologi nuklir Iran.
Tidak lama setelahnya, Iran merespons dengan melakukan aksi balasan, memperburuk suasana keamanan di kawasan Timur Tengah.
BACA JUGA:Satpol PP Bongkar Tempat Karaoke Jadi Lokasi Miras dan Prostitusi di Jalintim OKI
BACA JUGA:Tiket Kereta Liburan 1 Muharam Tinggal Sedikit Lagi, KAI Hanya Sediakan 14.520
Parlemen AS Pertanyakan Legalitas Serangan Militer
Anggota Kongres dari berbagai fraksi menyoroti tidak adanya konsultasi antara Presiden dan lembaga legislatif sebelum perintah serangan dikeluarkan.
Mereka menilai tindakan Trump berisiko menimbulkan konflik berskala besar yang dapat merugikan kepentingan nasional Amerika Serikat dalam jangka panjang.
Alexandria Ocasio-Cortez, wakil rakyat dari Partai Demokrat, menyampaikan keberatannya secara terbuka melalui platform media sosial.
Menurutnya, keputusan presiden tersebut mencederai semangat konstitusi dan berpotensi membuka jalan bagi eskalasi perang.
“Langkah ini adalah pelanggaran prinsip checks and balances yang kami junjung tinggi. Presiden tidak bisa bertindak sepihak dalam hal yang berdampak global tanpa persetujuan Kongres,” ungkap Ocasio-Cortez.
BACA JUGA:Buru Pelaku Pembobolan Rumah di Ogan Ilir, Polda Sumsel Terjunkan Anjing Pelacak
BACA JUGA:Kantor Desa Dibangun Mirip Istana Negara, Kades di Muratara Bikin Netizen Takjub dan Bertanya-Tanya
Gedung Putih Tegaskan Sikap Tegas terhadap Ancaman
Dalam pidato resmi yang disampaikan beberapa jam setelah serangan, Presiden Trump menyebut operasi militer itu sebagai bentuk "pembelaan terhadap keamanan nasional".