BACA JUGA:AFC Dituding Curang, Oman Ancam Mundur Dari round 4 kualifikasi Pialas Dunia 2026
BACA JUGA:Gempuran Dahsyat Iran, Tel Aviv Porak Poranda dan Puluhan Warga Israel Tewas
Aliansi Masyarakat Sampaikan 5 Tuntutan Tegas
Perwakilan massa dari Aliansi Masyarakat Muratara kemudian menggelar pertemuan bersama Bupati untuk menyampaikan lima poin tuntutan yang dikutip dari akun media sosial aktivis lokal, Zu Hengky, sebagai berikut:
Mengecam keras sikap pasif pemerintah daerah, khususnya Bupati dan DPRD Muratara, dalam menyikapi kerusakan lingkungan akibat PETI.
Menuntut penghentian total aktivitas PETI, serta segera menarik alat berat dari kawasan Sungai Rawas.
BACA JUGA:Polisi Bongkar Grup WA Gay Surabaya, Admin dan Anggota Diciduk
BACA JUGA:Disdamkarmat OKU Selatan Bantu Evakuasi Cincin Dijari Pemuda
Memberikan batas waktu 3 hari kepada pemerintah daerah untuk mengambil tindakan tegas.
Jika tuntutan tak direspons, massa akan menggelar aksi lanjutan dengan skala lebih besar.
Bila tetap tidak ada langkah nyata, mereka akan menuntut pengunduran diri Bupati dan anggota DPRD Muratara karena dianggap gagal menjaga amanah rakyat.
Api dari pembakaran ban kemudian berhasil dipadamkan, dan Jalinsum mulai dibuka secara bertahap menjelang siang. Meski situasi sudah kondusif, ketegangan masih terasa di tengah masyarakat.