Presiden Prabowo Suarakan Solusi Damai dalam Krisis Myanmar

Selasa 27 May 2025 - 23:47 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut hadir dalam sesi retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, pada Senin, 26 Mei 2025.

Sesi retreat merupakan pertemuan tertutup para pemimpin negara anggota ASEAN yang membahas isu-isu strategis. Dalam pertemuan ini, dua topik utama menjadi fokus pembahasan, yaitu pelaksanaan Konsensus Lima Poin terkait krisis politik di Myanmar dan pertukaran pandangan mengenai situasi regional hingga global.

BACA JUGA:Demi Perkuat Kawasan, Prabowo Dorong Papua Nugini Gabung ASEAN

BACA JUGA:Usut Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Rp10 Triliun, Kejagung Geledah 2 Apartemen Stafsus Nadiem Makarim

Terkait situasi di Myanmar, para pemimpin ASEAN meninjau kembali langkah-langkah implementasi keputusan para pemimpin ASEAN sebelumnya serta menekankan pentingnya pelaksanaan penuh Konsensus Lima Poin. Presiden Prabowo dalam kesempatan tersebut menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong penyelesaian damai yang inklusif di Myanmar, bersama negara-negara kawasan.

“Indonesia dan mitra kawasan terus mendorong pelaksanaan dialog nasional yang inklusif serta penyaluran bantuan kemanusiaan, sesuai dengan Konsensus Lima Poin,” kata Presiden Prabowo.

BACA JUGA:Kajari Palembang Bongkar Fakta: Tak Ada Politisasi dalam Kasus Korupsi PMI Palembang

BACA JUGA:Kemenag OKU Selatan Minta Petugas Haji Layani Jamaah Dengan Ikhlas

Komitmen Indonesia untuk menyokong implementasi konsensus juga diperkuat melalui kerja sama bilateral. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada November 2024, kedua negara menyepakati pentingnya memperkuat langkah konkret dalam menangani krisis Myanmar.

Hal serupa juga dibahas saat Presiden Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, di Bangkok pada 19 Mei 2025. Dalam pertemuan itu, Prabowo mengapresiasi peran aktif Thailand dan kembali menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam dialog untuk mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan.

BACA JUGA:Tak Mau Ada Dana Nyasar, Camat Runjung Agung Perketat Pengawasan BLT Desa

BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Targetkan 100% Warga Tercover BPJS Kesehatan

Selain isu Myanmar, sesi retreat juga membahas berbagai tantangan strategis lainnya, termasuk stabilitas kawasan Indo-Pasifik, perubahan iklim, serta perkembangan geopolitik global. Presiden Prabowo kembali menekankan pentingnya solidaritas regional dan penguatan kerja sama antarnegara untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai dan sejahtera.

Hasil diskusi dalam sesi ini diharapkan menjadi dasar dalam penetapan kebijakan kolektif ASEAN ke depan, seiring dengan upaya organisasi ini dalam menjawab tantangan regional dan global secara bersama.

 

Kategori :