BPBD OKU Selatan Bersihkan Material Longsor
Alat berat yang dikerahkan BPBD Kabupaten OKU Selatan untuk membersihkan material longsor. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Akibat intensitas curah hujan hujan tinggi mengakibatkan terjadinya bencana tanah longsor di Desa Pulau Beringin-Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Pulau Beringin, Kabupaten OKU Selatan, Sabtu Malam 02 Maret 2024, sekira Pukul 21.30 Wib.
Diketahui, Longsor itu sendiri mengakibatkan badan jalan tertutup sepanjang 10 Meter, dengan ketinggian 1.5 Meter dan lebar 3.2 Meter.
Menanggapi itu, Tim BPBD Kabupaten OKU Selatan langsung melaksanakan Kegiatan Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor diwilayah tersebut, Minggu 03 Maret 2024.
BACA JUGA:80 Personel Polres OKU Selatan Amankan Pleno Kabupaten
BACA JUGA:Kemenag OKU Selatan Siapkan Jalur Khusus Bagi Disabilitas
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan Koni Romli, S. Pd., MM mengatakan bahwa pihaknya melakukan pembersihan material Tanah Longsor yang menutupi sebagian badan Jalan diwilayah tersebut.
"Kejadian itu, tepatnya diperbatasan Jalan Desa Pulau Beringin Utara dan Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten OKU Selatan, yang diakibatkan dari tingginya intensitas curah hujan," ucapnya.
Sebelumnya, memang kondisi lalu lintas, sempat mengalami kemacetan akibat material longsor yang menutupi badan jalan sehingga kendaraan tidak bisa melintas.
BACA JUGA:Rapat Pleno tersebut akan berlangsung selama 3 hari, dimulai dari tanggal 3 hingga 5 Maret 2024.
BACA JUGA:Seberangi Sungai, Remaja SMA Hanyut Terbawa Arus
"Kondisi sekarang sudah normal, karena sudah dibersihkan oleh Tim BPBD OKU Selatan, untuk korban jiwa dan kerusakan rumah sejauh ini tidak ada," beber Koni.
Dengan ini juga, pihaknya menghimbau kepada masyarakat OKU Selatan baik diwaktu istirahat atau yang sedang melaksanakan aktivitas jatah berhati-hati serta waspada.
"Kami himbau kepada masyarakat agar senantiasa tetap waspada dan berhati-hati mengingat saat ini musim penghujan, serta geografis tanah yang labil," imbushnya. (Dal)