Bagnaia Optimistis Saingi Marquez dalam Perebutan Gelar MotoGP 2025

Pecco Bagnaia Optimis Bisa Kalahkan Marc Marquez Hingga Seri Valencia. -Foto: MotoGP.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Menjelang seri MotoGP Spanyol 2025 yang akan digelar akhir pekan ini di Sirkuit Jerez pada 27-29 April, Francesco Bagnaia menyatakan keyakinannya mampu bersaing hingga akhir musim melawan rekan setimnya di Ducati, Marc Marquez, dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP.
Dua kali juara dunia ini menyebut persaingan dengan Marquez sebagai tantangan paling berat dalam karier MotoGP-nya. Sejak musim 2025 dimulai, Marquez menunjukkan dominasi luar biasa dengan menyapu bersih empat kemenangan sprint dan tiga kemenangan utama (grand prix) dari tiga seri awal. Hal ini membuatnya unggul 26 poin dari Bagnaia di klasemen sementara.
BACA JUGA:Masa Penahanan Habis, Bareskrim Tangguhkan 4 Tersangka Kasus Pagar Laut
BACA JUGA:Soal Kasus Direktur JAK TV, Dewan Pers Minta Waktu Telaah Dokumen Kejagung
Meski tertinggal, Bagnaia berhasil bangkit dan meraih kemenangan di Circuit of the Americas (COTA), memanfaatkan momen saat Marquez kehilangan posisi terdepan. Ia menilai momen itu sebagai titik balik dan memacu keyakinannya bahwa perebutan gelar masih terbuka.
“Saya tahu Marc Marquez mungkin pembalap paling kompetitif saat ini. Tahun lalu dia sudah mulai beradaptasi, dan musim ini dia langsung melesat sejak awal. Tapi kami akan bertarung hingga akhir, hingga Valencia,” kata Bagnaia kepada media, Kamis, 24 April 2025.
“Begitu saya kembali ke performa terbaik, saya yakin pertarungan kami akan sangat seru,” tambahnya.
BACA JUGA:Berikan Semangat ke Utusan STQH, Bupati Hadiri STQH di Pali
BACA JUGA:Cekcok Soal Utang, Anak Kandung Tega Tembak Mati Ibunya Sendiri di OKU Timur
Evaluasi Penampilan dan Kemenangan di Austin
Bagnaia juga menyinggung performa mengecewakan di awal musim ini, menyebut bahwa kendala teknis dan perasaan terhadap motor GP25 menjadi hambatan utama. Kekalahan dari Jorge Martin dalam perebutan gelar MotoGP 2024 pun masih menyisakan tekanan mental yang harus ia atasi.
“Saya tahu apa masalahnya, tapi memang sulit untuk dipecahkan. Yang jelas, potensi itu ada. Kami hanya belum tahu kapan bisa benar-benar mengeluarkannya,” jelas pembalap asal Italia tersebut.
Di Austin, ia merasakan peningkatan signifikan dalam sesi latihan hingga balapan. Kemenangan tersebut menjadi dorongan psikologis penting untuk menjaga semangat tim dan memperbaiki posisi di klasemen.
“Saat bisa bersaing dengan pembalap terkuat di Austin, itu sungguh melegakan. Saya menikmati pertarungan itu dan itu memberi saya kepercayaan diri kembali,” ujar Bagnaia menutup.