Whale Diduga Lakukan Short Saat Bitcoin Mendekati US$ 88.000

Whale Diduga Lakukan Short Saat Bitcoin Mendekati US$ 88.000.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID – Bitcoin (BTC) sempat mengalami kenaikan signifikan hingga mencapai US$ 88.000 pada pekan ini, memicu optimisme di kalangan trader. Namun, kegagalan untuk menembus level lebih tinggi menimbulkan kekhawatiran di antara para investor.
Melansir dari Cointelegraph, platform analisis kripto Alphractal mengungkapkan bahwa investor besar atau whale mulai membuka posisi short di sekitar harga US$ 88.000. Dalam unggahan terbarunya di X, Alphractal menunjukkan bahwa metrik ‘Whale Position Sentiment’, yang mengukur hubungan antara transaksi besar dan minat pasar, tiba-tiba berbalik arah. Indikator ini mengisyaratkan bahwa whale tengah bersiap untuk mendapatkan keuntungan dari potensi penurunan harga Bitcoin.
BACA JUGA:Sepeda Motor Tak Disarankan untuk Mudik, Ini Alasannya
BACA JUGA:Honda Accord 2025 Hadir dengan Fitur Otonom Canggih, Sopir Bisa Lepas Tangan
Alphractal menjelaskan bahwa ketika metrik ini mulai turun meskipun harga masih naik, hal tersebut menjadi indikasi kuat adanya aktivitas short selling oleh whale. CEO Alphractal, Joao Wedson, juga menambahkan bahwa banyak whale telah menutup posisi long mereka. Sejarah menunjukkan bahwa pergerakan harga Bitcoin sering kali mengikuti tindakan yang diambil oleh para whale.
Sementara itu, platform analitik CryptoQuant melaporkan bahwa 8 dari 10 indikator on-chain menunjukkan sinyal bearish. Dua indikator yang masih bertahan adalah likuiditas stablecoin dan sinyal teknikal. CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, bahkan memprediksi bahwa pasar berpotensi bergerak sideways atau mengalami penurunan dalam 6 hingga 12 bulan mendatang.
BACA JUGA:Penjualan SERES E1 di Indonesia Capai 300 Unit, Masih di Bawah Ekspektasi
BACA JUGA:Oppo Umumkan Tanggal Peluncuran Find X8 Ultra dan X8s Series
Namun, masih terdapat faktor positif yang dapat mendukung harga Bitcoin. Data dari IntoTheBlock menunjukkan bahwa sejumlah besar investor menarik Bitcoin dari bursa, yang menandakan niat untuk menyimpan aset dalam jangka panjang. Dalam kurun waktu 18-24 Maret, total US$ 424 juta Bitcoin keluar dari bursa, dengan US$ 220 juta ditarik hanya dalam satu hari. Fenomena ini umumnya dianggap sebagai tanda bahwa investor yakin harga akan naik di masa depan.
BACA JUGA:Vivo Vision Resmi Diumumkan, Headset Mixed Reality Penantang Apple Vision Pro
BACA JUGA:Analisis: Penjualan Assassin’s Creed Shadows Diperkirakan Mencapai 1 Juta Kopi
Secara teknikal, Bitcoin mencatat harga tertinggi intraday di US$ 88.752 pada 24 Maret, tetapi belum berhasil menembus level tersebut. Saat ini, pergerakan harga masih mengikuti pola ascending channel, dengan hambatan di sekitar area pola serta rata-rata pergerakan (EMA) 50 dan 100 hari.(arl)