Bitcoin Diprediksi Cetak Rekor Baru, Ini Target Harganya

Bitcoin Diprediksi Cetak Rekor Baru, Ini Target Harganya.-Foto ;ist-

HARIANOKUSELATAN.ID - Harga Bitcoin (BTC) terus bergerak dalam kisaran sempit sejak November 2024, dengan level support di US$ 90.000 dan resistance di US$ 108.000. Pasar kripto masih dalam fase konsolidasi, menunggu pemicu yang dapat mendorong harga menembus level ini.

Sementara itu, indeks saham Amerika Serikat seperti S&P 500 dan Nasdaq 100 terus mencetak rekor tertinggi, masing-masing mencapai US$ 6.115 dan US$ 22.126. Kenaikan ini terjadi meskipun ada ancaman tarif baru dari Donald Trump yang berpotensi berdampak pada sektor konstruksi, farmasi, manufaktur, dan ritel. Sentimen positif di pasar saham ini bisa menarik lebih banyak investor ke aset berisiko, termasuk Bitcoin.

BACA JUGA:Suzuki APV Dipamerkan di IIMS 2025 Tanpa Pembaruan, Ini Alasannya

BACA JUGA:5 Fungsi Sensor TPS Motor Injeksi, Tanda Kerusakan, dan Cara Perawatannya

Salah satu faktor yang dapat mendorong kenaikan Bitcoin adalah kebijakan bank sentral. Dalam laporan terbaru dari pertemuan FOMC, The Fed mengisyaratkan kemungkinan memperlambat atau menghentikan Quantitative Tightening (QT). Jika likuiditas pasar meningkat akibat kebijakan ini, aset berisiko seperti saham dan kripto berpotensi mengalami lonjakan harga.

BACA JUGA:Oppo Find N5 Resmi Dirilis: Spesifikasi dan Harga

BACA JUGA:Google Hadirkan Fitur Mirip Circle to Search di iPhone

Secara teknikal, Bitcoin membentuk pola cup and handle (C&H), yang biasanya menandakan kelanjutan tren naik. Pola ini terbentuk sejak Maret hingga November 2024, diikuti dengan breakout harga. Saat ini, BTC juga menunjukkan pola bullish flag, yang sering menjadi sinyal penguatan lebih lanjut.

BACA JUGA:Xiaomi TV S Mini LED Resmi Meluncur di Indonesia, Hadir dengan Teknologi Canggih

BACA JUGA:Spesifikasi Tribe Nine di Android, iOS, dan PC

Jika BTC berhasil menembus US$ 108.000, harga berpotensi naik ke US$ 122.000 sesuai proyeksi pola C&H. Namun, jika BTC turun di bawah US$ 90.000, skenario bullish bisa batal, dan harga berisiko terkoreksi lebih dalam.(arl)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan