Polri Akhirnya Kena Efisiensi, Anggaran Dipotong Rp20,5 Triliun
![](https://harianokuselatan.bacakoran.co/upload/fc24cacda7628d7e4ce2794c963a7c5c.jpg)
Terkena efisiensi anggaran Polri dipotong Rp 20,5 triliun dari pagu Rp 126,6 triliun. -Foto: Rafi Adhi.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akhirnya turut terkena pemotongan anggaran dalam rangka efisiensi keuangan negara pada tahun 2025.
Berdasarkan rekonstruksi anggaran terbaru per 11 Februari 2025, anggaran Polri dipangkas sebesar Rp 20,5 triliun dari pagu awal yang mencapai Rp 126,6 triliun. Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Polri dan Komisi III DPR RI pada Rabu (12/2/2025).
Asisten Utama Kapolri Bidang Perencanaan dan Anggaran (Astamarena), Komjen Wahyu Hadiningrat, menjelaskan bahwa pemangkasan ini merupakan hasil kesepakatan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sesuai dengan instruksi presiden.
BACA JUGA:Imbas Efisiensi Anggaran, MK Terancam Tak Bisa Gaji Pegawai Setelah Mei 2025
BACA JUGA:Siswa TK Percontohan Lakukan Kunjungan Edukatif ke Dinas Kominfo
"Dalam rekonstruksi anggaran Polri sesuai Inpres, hasil rapat dengan Kemenkeu menghasilkan efisiensi anggaran Polri sejumlah Rp 20,5 triliun. Ini sebesar 16,26 persen dari anggaran Polri tahun 2025," ujar Wahyu.
Ia memastikan bahwa pemotongan anggaran ini tidak akan berdampak pada pembayaran gaji serta tunjangan pegawai Polri. Sebaliknya, efisiensi anggaran lebih difokuskan pada belanja barang dan belanja modal.
"Belanja barang dipotong Rp 6,6 triliun atau sekitar 19,6 persen dari pagu awal. Setelah rekonstruksi anggaran ini, postur anggaran Polri menjadi Rp 106 triliun," jelasnya.
BACA JUGA:Sambangi Tokoh Agama, Kakan Kemenag OKUS Audiensi
BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Ajak Petugas Kebersihan Diskusi
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan alasan di balik kebijakan efisiensi anggaran dalam APBN. Ia menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengalokasikan dana lebih besar bagi sektor pendidikan, termasuk perbaikan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Menurut Prabowo, saat ini terdapat sekitar 330.000 sekolah yang membutuhkan perhatian, namun anggaran yang tersedia selama ini hanya cukup untuk memperbaiki sekitar 20.000 sekolah setiap tahunnya.
BACA JUGA:Liverpool Batalkan Kesepakatan Jual Darwin Nunez ke Al-Nassr, Fokus Cari Pengganti