Presiden RI Prabowo Subianto Singgung Ada Pihak yang Tak Senang Kebijakan Efisiensi Anggaran
![](https://harianokuselatan.bacakoran.co/upload/9939fabd8bd56c06545ff6c382979f27.jpg)
Prabowo saat berpidato dalam Kongres ke-18 Muslimat NU di Surabaya, Senin, 10 Februari 2025. -Foto: Setpres.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa ada pihak yang tidak senang dengan kebijakan efisiensi anggaran yang sedang ia terapkan.
Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk menghemat pengeluaran negara agar dapat dialokasikan untuk kepentingan masyarakat luas.
“Saya ingin menghentikan pengeluaran yang tidak perlu, yang mubazir, yang hanya menjadi alasan untuk korupsi. Namun, ada pihak dalam birokrasi yang melawan saya. Mereka merasa sudah kebal hukum, merasa seperti raja kecil,” ujar Prabowo dalam pidatonya pada Kongres ke-18 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Senin (10/2/2025).
BACA JUGA:Usai Penggeledahan dan Penyitaan, Kejati Sumsel Periksa Plt Kadis PUPR Banyuasin
BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Ikuti Launcing Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Prabowo menekankan bahwa efisiensi anggaran bisa mempercepat perbaikan sekolah yang jumlahnya mencapai sekitar 330.000 di seluruh Indonesia.
Saat ini, anggaran yang tersedia hanya cukup untuk memperbaiki sekitar 20.000 sekolah setiap tahunnya.
“Oleh karena itu, perjalanan dinas dan kunjungan ke luar negeri yang tidak perlu harus dikurangi. Kalau ada yang melawan kebijakan ini, nanti mereka harus berhadapan langsung dengan rakyat, terutama para emak-emak,” tegasnya.
BACA JUGA:Kapolres OKU Selatan Resmikan Pasukan Operasi Keselamatan
BACA JUGA:Pemda OKU Selatan Tindaklanjuti Permasalahan Tunjangan Guru PAI
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menjelaskan bahwa kunjungan luar negeri seharusnya dilakukan hanya untuk kepentingan negara yang benar-benar penting, bukan sekadar perjalanan yang dicari-cari untuk alasan pribadi atau rekreasi.
“Yang perlu ke luar negeri itu hanya mereka yang benar-benar menjalankan tugas negara atau menempuh pendidikan. Kalau hanya untuk jalan-jalan, silakan pakai uang sendiri,” tambahnya.
BACA JUGA:Polisi Ringkus Residivis yang Bunuh Petani di Lahat, Terancam 15 Tahun Penjara
BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Dukung Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis 2025