Alasan Motor Listrik Tidak Laku di Indonesia: Analisis dan Fakta
![](https://harianokuselatan.bacakoran.co/upload/8be03a11b5d8543fe7b4e11d6b9a0229.jpg)
Ilustrasi motor listrik.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID - Meskipun pemerintah telah mengguyur subsidi hingga Rp 7 juta per unit motor listrik, angka penjualannya masih jauh dari target. Ada berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat terhadap motor listrik, mulai dari tekanan ekonomi hingga keterbatasan infrastruktur.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Tekanan Ekonomi dan Daya Beli yang Menurun
Menurut pengamat otomotif Yannes Pasaribu, daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah tertekan oleh inflasi dan biaya hidup yang meningkat. Hal ini membuat konsumen menunda pembelian kendaraan baru, terutama motor listrik yang dianggap lebih mahal dibanding motor berbahan bakar bensin.
BACA JUGA:Honda Dio 2025 Resmi Diluncurkan di Jepang
BACA JUGA:Leica Luncurkan Lux Grip untuk iPhone, Harga Fantastis
Harga yang Relatif Tinggi
Harga motor listrik yang sebanding dengan motor bensin dianggap terlalu mahal, meskipun sudah mendapatkan subsidi. Konsumen lebih memilih kendaraan yang lebih terjangkau dan praktis.
Kendala Infrastruktur Pengisian Daya
Infrastruktur pengisian daya baterai yang belum merata membuat masyarakat ragu beralih ke motor listrik. Berbeda dengan motor bensin yang bisa diisi ulang di mana saja, motor listrik membutuhkan stasiun pengisian daya yang masih terbatas.
Ketidakpastian Subsidi
Status subsidi yang tidak konsisten membuat masyarakat ragu untuk membeli motor listrik. Pada 2023, hanya 11.532 unit motor listrik yang terserap dari target 200.000 unit.