Harga Emas Dunia Rekor Terus, Emas Antam Segera ke Rp2 Juta/Gram?
![](https://harianokuselatan.bacakoran.co/upload/ce8bcc8ac23fed64cf61479215dcef85.jpeg)
--
Jakarta, - Harga emas Antam memiliki peluang untuk terus mencatatkan rekor sejalan dengan proyeksi emas dunia yang akan mencatatkan rekor harga tertinggi sepanjang masa.
Harga emas tetap dijagokan akan tetap bersinar. Analis Pasar Utama Exinity Group, Han Tan menjelaskan emas bisa mencapai US$3.000 pada 2025, dengan asumsi pasar tetap pada peran emas sebagai lindung nilai inflasi, terutama jika kebijakan Trump membangkitkan kembali tekanan inflasi AS.
Investor AS bersiap-siap menghadapi serangkaian perubahan pada 2025 dari tarif dan deregulasi hingga kebijakan pajak yang akan merembet ke pasar saat Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari.
"Para investor dan pemilik emas mungkin menikmati tahun cemerlang lainnya jika ketegangan geopolitik global meningkat di bawah Trump 2.0, yang berpotensi mendorong investor ke tempat perlindungan aman yang sudah teruji waktu ini," kata Tan.
Emas dianggap sebagai investasi yang aman selama ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik, tetapi suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.
Andai harga emas dunia mencapai US$3.000 per troy ons, emas Antam pun berpeluang mencapai Rp1.800.000 - Rp2.000.000 per gram.
Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Rabu (05/02/2025) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung naik sebesar Rp13.000. Harga emas Antam hari ini tercatat sebesar Rp1.663.000 dan merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Begitu pula harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.514.000 per gram atau naik Rp13.000
Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah didorong oleh pelemahan Dolar AS (DXY) yang tertekan akibat turunnya imbal hasil obligasi AS. Ketegangan dalam perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memicu aksi beli aset safe-haven, mendorong harga emas naik lebih dari 1%.